Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tidak habis-habis cara pemerintah Jerman mengatasi wabah COVID-19. Negara ini disanjung oleh masyarakat dunia karena kesigapannya dalam menangani pandemi ini. Mulai dari membantu bisnis-bisnis kecil, menegakkan peraturan lockdown yang efektif dan efisien, sampai membayar uang pengangguran bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini pemerintah Jerman kembali meluncurkan terobosan baru untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Sebuah aplikasi bernama Corona-Warn-App diluncurkan untuk mengetahui apakah masyarakat Jerman pernah memiliki kontak dengan seseorang yang positif terinfeksi COVID-19 . Aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Google Play atau Apple Store.
Bagaimana caranya pendeteksian dilakukan? Caranya mudah sekali. Mereka yang berdomisili di Jerman diminta untuk mengunduh Corona-Warn-App yang penggunaanya dilakukan secara anonim.
Satu-satunya informasi yang dibutuhkan adalah apakah pengguna aplikasi berstatus positif atau negatif. Untuk menggunakan aplikasi, Bluetooth harus terus dinyalakan agar ponsel para pengguna aplikasi dapat bertukar informasi.
Aplikasi tersebut tidak perlu dicek setiap hari. Pengguna akan hanya akan diberi notifikasi jika mereka berpotensi terinfeksi COVID-19 karena berada di daerah yang banyak kasus positif atau karena berinteraksi terlalu lama dengan pengidap COVID-19 dalam jarak kurang dari dua meter. Selanjutnya mereka yang berpotensi terinfeksi COVID-19 akan diminta untuk melakukan karantina mandiri atau berkomunikasi dengan petugas kesehatan. Dengan begitu, infeksi COVID-19 dapat terdeteksi sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
Diperlukan banyak orang yang menggunakan Corona -Warn-App agar pendeteksian bisa efektif, yaitu setidaknya 60 persen dari total populasi Jerman atau sekitar 40 juta orang.
Namun, penggunaan aplikasi ini adalah bersifat sukarela sehingga angka tersebut akan sulit dicapai. Apalagi banyak kritik terkait keamanan data pengguna, meskipun pemerintah Jerman sendiri mengaku bahwa mereka tidak akan menyimpan dan mengontrol data yang diberikan.
Pemerintah Jerman telah mengeluarkan 20 juta Euro (Rp 315 miliar) untuk mengembangkan aplikasi ini. Sementara untuk pengoperasiannya, 3 juta Euro (Rp 47 miliar) masih harus dikeluarkan setiap bulan.
-------------------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT