COVID-19 di China Melesat, Pemerintah RI Diminta Hati-hati

27 Desember 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kosong salah satu ruangan perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (26/12/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kosong salah satu ruangan perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (26/12/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX (Kesehatan) DPR Kurniasih Mufidayati mengingatkan pemerintah agar tetap waspada atas kenaikan kasus COVID-19 di China. Kasus harian di salah satu provinsi di China bahkan menembus lebih dari 1 juta pada Minggu (25/12).
ADVERTISEMENT
Untuk kebijakan yang perlu diambil pemerintah Indonesia, menurut Kurniasih, harus berdasarkan evidence based policy.
“Wajib berdasarkan riset, data, dan pertimbangan ilmiah yang akurat dalam menghadapi pandemi,” kata Mufida saat dimintai tanggapan, Selasa (27/12)
Bagi Kurniasih, semua tren peningkatan kasus di negara lain termasuk penyebaran varian dan subvarian yang ada di negara lain bisa jadi satu bahan dan data.
Anggota Komisi IX DPR (PKS), Kurniasih Mufidayati. Foto: Dok. Pribadi/Kurniasih Mufidayati
“Termasuk kasus yang ada di China saat ini. Sebelumnya ada soal varian dan subvarian XBB dan subvarian Omicron lainnya. Pengawasan terus dilakukan,” papar Mufida.
Di sisi lain, anggota Fraksi PKS ini menekankan kepada jajaran pemerintah Indonesia ada fokus yang tidak boleh teralihkan. Yakni pemenuhan target vaksin booster yang masih cukup rendah.
Warga bentrok dengan petugas berpakaian APD yang memblokir pintu masuk kompleks perumahan di Shanghai, China. Foto: Reuters
“Ini juga bagian dari kesiapan terhadap subvarian apa pun maupun apa yang terjadi di negara lain. Apalagi kita sudah punya vaksin dalam negeri, yakni Indovac dan Inavac yang sudah keluar EUA untuk vaksin primer maupun booster,” tandas legislator dapil Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini kasus Covid di China melesat. Salah satu data yang dipublish ke publik adalah di Provinsi Zhejiang. Tercatat pada Minggu (25/12), jumlah kasus harian COVID-19 mencapai 1 juta kasus.
"Terlepas dari rekor lonjakan kasus secara nasional, tidak ada kematian akibat COVID di daratan selama lima hari hingga Sabtu," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dikutip dari Reuters.
Meski ada kenaikan kasus, namun China terus memperlonggar kebijakannya, misalnya dengan menghentikan karantina bagi traveler dari luar negeri mulai Januari 2023.