COVID-19 di Jakarta Mulai Mereda, Antrean Tes PCR di Bumame dan Lab Menurun

16 Februari 2022 11:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Swab PCR Fast Lab di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (16/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Swab PCR Fast Lab di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (16/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus COVID-19 di Jakarta sudah mengalami penurunan setelah puncak Omicron terjadi pada 6 Februari 2022. Ini juga berdampak pada antrean di tempat-tempat tes PCR di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kumparan, di Fast Lab Senopati, Jaksel, Rabu (16/2), terpantau hanya ada segelintir orang yang mengantre untuk melakukan tes. Hal ini mengalami penurunan yang cukup banyak dibanding beberapa waktu lalu.
Namun salah satu petugas Fast Lab yang enggan disebutkan namanya, mengeklaim tempatnya masih ramai dikunjungi masyarakat. Ia mengatakan setiap harinya didatangi hingga ribuan orang.
"Masih ramai kok, kita di sini masih ramai. Masih ada ribuan (orang per hari)," ucap petugas tersebut.
Suasana Swab PCR Fast Lab di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (16/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Sementara itu, di Bumame SCBD, terpantau masih banyak mobil yang hendak melakukan swab PCR secara drive thru.
Antrean kendaraan bahkan hingga keluar dari area lokasi tes. Namun tetap saja, hal ini mengalami penurunan dibanding beberapa waktu lalu.
Pada 2 minggu lalu Rabu (2/2), antrean mobil di Bumame SCBD ini mengular hingga sejauh sekitar 100 meter. Bahkan hingga menyebabkan kemacetan.
ADVERTISEMENT
Kini hanya ada sekitar 10 mobil yang mengantre di tempat tersebut. Namun pihak Bumame enggan diwawancarai mengenai penurunan ini.
Suasana Swab PCR Fast Lab di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (16/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Sebelumnya, Jakarta telah melewati puncak kasus Omicron pada 6 Februari 2022, yakni 15 ribu kasus sehari. Setelah itu, kasus corona terus turun dan tak pernah melewati jumlah itu.
Penurunan itu juga tampak dalam satu pekan terakhir. Jumlah tes meningkat, tapi kasus turun. Ini menunjukkan penyebaran COVID-19 makin terkendali karena positivity rate otomatis akan turun.
Berdasarkan data yang dikutip dari instagram @dkijakarta, pada periode 7 sampai 13 Februari 2022, DKI mencatat ada 79.831 kasus positif yang ditemukan. Kasus ini terdeteksi dari tes PCR berjumlah 360.202.
Angka ini berkurang sebanyak 0,58 persen jika dibandingkan dengan kasus pada periode 31 Januari 2022 sampai 6 Februari 2022 yang tercatat ada sebanyak 80.300 kasus. Di periode ini, jumlah tes lebih sedikit, yakni 315.916.
Infografik Jakarta Sudah Lewati Puncak Omicron. Foto: kumparan