COVID-19 Melandai, Menkes Budi Kebut 6 Program Transformasi Kesehatan

5 Januari 2023 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers kinerja 2022 dan program kerja 2023, menjelaskan berbagai program yang sedang dijalankan kementeriannya.
ADVERTISEMENT
Budi bercerita, sebagai Menkes ia ditugaskan Presiden Jokowi untuk menangani pandemi COVID-19. Kini saat kasus corona melandai, Budi menyebut mulai fokus untuk program transformasi kesehatan.
"Transformasi besar di Indonesia terjadi saat masa krisis. Setiap kali ada krisis, Indonesia selalu berhasil memanfaatkan krisis untuk transformasi besar-besaran. Oleh karena itu kita lakukan transformasi besar-besaran di sektor kesehatan dan itu mencakup 6 hal," ujar Budi, Kamis (5/1).
Enam pilar utama transformasi kesehatan Kemenkes yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin resmikan CathLab di RSAB Harapan Kita, Kamis (29/12). Foto: Andika Ramadhan/kumparan
Budi menjelaskan bahwa transformasi ini dimulai dari menguatkan peran puskesmas dan posyandu sebagai layanan kesehatan primer. Rumah sakit di daerah-daerah juga akan dikembangkan, dan dijadikan rujukan nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem ketahanan kesehatan, Kemenkes membuat tenaga cadangan kesehatan. Menkes menyebut komponen ini dibuat berdasarkan pengalaman penanganan COVID-19, yang menyebabkan para tenaga kesehatan kewalahan.
"Sekarang kita bangun, kerja sama dengan BNPB, organisasi profesi, ormas, pramuka, untuk bisa persiapkan, bekerja sama dengan TNI Polri jadi tenaga kesehatan cadangan," kata Budi.
Petugas menyuntikkan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (6/8). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Sementara di bidang SDM kesehatan, Menkes menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengubah sistem pendidikan kedokteran khususnya dokter spesialis. Beasiswa juga akan diberikan untuk memenuhi jumlah dokter di Indonesia yang masih jauh tertinggal dibanding negara maju.
Terakhir, Budi menyebut sedang mempersiapkan transformasi teknologi kesehatan. Nantinya Kemenkes akan mengembangkan pendeteksi penyakit secara dini melalui genetik.