CPNS Bakamla Meninggal saat Ikut Pelatihan Coast Guard

20 September 2022 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia (kiri) didampingi Sekretaris Utama Bakamla RI Laksda TNI S. Irawan menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait pengungkapan penyelundupan senjata api di Markas Besar Bakamla, Jakar Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia (kiri) didampingi Sekretaris Utama Bakamla RI Laksda TNI S. Irawan menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait pengungkapan penyelundupan senjata api di Markas Besar Bakamla, Jakar Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia membenarkan soal kabar meninggalnya seorang CPNS Bakamla bernama Muhammad Ary Adithya Hasibuan.
ADVERTISEMENT
Muhammad Ary disebut Aan meninggal dunia saat tengah menjalani pelatihan Coast Guard Basic Training (CGBT).
“Benar bahwa salah satu siswa CGBT Bakamla RI meninggal dunia saat menempuh pelatihan. Saya selaku Kepala Bakamla RI mewakili seluruh keluarga besar Bakamla RI menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ary Hasibuan,” ujar Aan melalui keterangan tertulis, Selasa (20/9).
Aan menjelaskan bahwa CGBT merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui oleh seluruh personel yang baru akan bergabung dan dinyatakan lulus menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya. Ia menegaskan bahwa tes itu bukanlah bentuk bentuk pelatihan militer, sebagaimana yang kini viral di media sosial.
”Namun demikian, CGBT bukanlah pelatihan militer. Pelatihan ini lebih bernuansa pelatihan bela negara dan disesuaikan dengan porsi tupoksi Bakamla RI,” tegas Aan.
ADVERTISEMENT

Kronologi Meninggalnya Ary

Dalam pelatihan itu, Aan menuturkan bahwa Ary turut serta bergabung dan menempuh CGBT yang digelar di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur, bersama rekan seangkatannya.
Sebelum menempuh pelatihan, serangkaian tes kesehatan pun dipastikan Aan menjadi syarat wajib untuk dilakukan oleh seluruh peserta. Dari tes itulah diketahui bahwa Ary memiliki riwayat penyakit yang membutuhkan perhatian khusus.
”Hasil tes menyatakan bahwa Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. Namun demikian, Ary tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya,” ungkap Aan.
Meninggalnya Ary disebut Aan terjadi saat Ary tengah berlari sore. Saat itu Ary langsung dibawa ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan medis. Namun takdir berkata lain, malam harinya Ary dinyatakan meninggal dunia karena gagal hati akut.
ADVERTISEMENT
”Ary dibawa ke RS saat jalan mengikuti rekan seangkatannya yang sedang lari sore. Dan segera mendapatkan penanganan dari RS namun Ary setelah dirawat, kondisi semakin menurun dan meninggal malam hari. Hasil diagnosa dokter RSPAL, Ary meninggal karena Acute Liver Failure (gagal hati akut),” kata Aan.
Kabar kematian Ary sebelumnya viral di media sosial setelah seorang netizen yang mengaku sebagai sahabat Ary mengunggah sebuah tulisan. Dia menjelaskan bahwa Ary merupakan lulusan DIII Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, berasal dari Medan, dan kelahiran tahun 1998.