Crazy Rich Makassar Kena Tipu Rp 4,9 M Buat Masuk Akpol, Pelaku Catut Kapolri

17 Oktober 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serly (kiri), Tante Gonzalo dan Rusdiana (kanan) nenek Gonzalo menggelar konferensi pers soal kasus dugaan penipuan masuk Akpol, Rabu (16/10/2024).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Serly (kiri), Tante Gonzalo dan Rusdiana (kanan) nenek Gonzalo menggelar konferensi pers soal kasus dugaan penipuan masuk Akpol, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Keluarga Gonzalo Algazali yang merupakan pengusaha kosmetik dan klinik kecantikan—dijuluki anak "crazy rich Makassar", kena tipu hingga Rp 4,9 miliar.
ADVERTISEMENT
Penipu itu berinisial AFR yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, telah menjadi tersangka dan bahkan ditahan.
Rusdiana, nenek Gonzalo menceritakan bagaimana mereka ditipu seorang perempuan berinisial AFR hingga Rp 4,9 miliar dengan iming-iming Gonzalo bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
"Saya ini sudah melapor di Polrestabes Makassar terkait dengan cucu saya daftar Akpol diiming-imingi akan lulus," kata Rusdiana kepada wartawan, Rabu (16/10) malam.
Rusdiana menceritakan awalnya dia didatangi langsung oleh AFR. Saat itu, AFR mengaku dapat meluluskan Gonzalo dalam pendaftaran Taruna Akpol lantaran dekat dengan anggota DPR RI Sahroni.
"Dia mengaku dekat dengan Pak Sahroni. Begitu dua bulan saya kenal, dia bilang sudah nikah siri dengan Pak Sahroni. Makanya kita percaya, karena katanya ada jatahnya Pak Sahroni, satu orang bisa masuk Akpol melalui dengan Kapolri," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, saat pendaftaran dan atau tes Akpol berlangsung, AFR mulai meminta sejumlah uang. Ia mengaku, uang tersebut untuk diserahkan ke pejabat kepolisian di Polda Sulsel.
"Pertama, Rp 250 juta, kemudian Rp 200 juta. Setelah itu, dibuatkan rekening yang totalnya itu berisi Rp 3 miliar. Diambil secara bertahap. Alasannya uang untuk diberikan kepada pengurus, Dokpol, Irwasda, Karo Rena karena banyak saingan, berat. Pas mau akademik dan psiko," sebut dia.
Gozalo lalu mengikuti tes masuk Akpol. Namun ternyata Gonzalo dinyatakan tidak lulus di tingkat daerah, Polda Sulsel.
"Sudah ada pengumuman di Polda, Gonzalo tidak lulus. Tapi di depan keluarga kami, dia (AFR) bilang ada kuota khusus, jadi tenang saja ikut mi saya ke Jakarta. Jadi (AFR) bawa Gonzalo ke Jakarta dan Semarang selama satu bulan lebih," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Gonzalo diajak pindah-pindah

Gonzalo berangkat ke Jakarta. Dia janjikan masuk kuota khusus Akpol oleh AFR. Setibanya di Jakarta, Gonzalo dijemput oleh dua orang pria suruhan AFR.
"Ada dua orang yang jemput di bandara, katanya mau dibawa pergi pendidikan dan pintarnya dibawa dan lewat depan gerbang pendidikan Akpol. Jadi Gonzalo, sempat melapor ke grup keluarga bahwa alhamdulillah sudah sampai di tempat pendidikan Akpol. Ini tempatnya (foto). Padahal, ini Gonzalo dibawa masuk ke hotel, sekitar 1 kilo. Jadi cuma lewat. Alasannya masih ada acara di Akpol belum bisa masuk," kata Serly, tante Gonzalo di kesempatan yang sama.
Selain Jakarta, Gonzalo dibawa ke Semarang. Di sana, ia tinggal hidup secara berpindah-pindah di hotel. Untuk meyakinkan keluarga korban, AFR disebut kerap kali mengabari keluarga korban jika Gonzalo akan makan siang dan menghadiri pesta Kapolri.
ADVERTISEMENT
"Saya dibodohi dengan sekeluarga bahwa ini ada undangan pengantin dari Pak Kapolri. Kita ini sudah bangga ini di undang Pak Kapolri. Jadi Ummi sama AFR pergi beli emas senilai 100 juta, katanya untuk kado ibu Kapolri. Jadi Ummi sudah pergi beli baju, pas sorenya dia (AFR) telepon ke saya bilang Ummi tidak bisa ikut cuma dua orang. Makanya Ummi tidak pergi dan kado emas itu diserahkan ke AFR. Ummi bertanya ke AFR bilang siapa kau kasi itu kado emas, AFR bilang istrinya Pak Kapolri," ucap dia.
Gonzalo, korban penipuan masuk Akpol Foto: Dok. Istimewa
Di pesta tersebut, Gonzalo juga diminta foto dengan karangan bunga untuk menyakinkan keluarga korban bahwa benar datang ke acara pengantin undangan Kapolri.
"Seolah-olah pernikahan atau acaranya Pak Kapolri. Di situlah Gonzalo foto dengan karangan bunga di acara itu," sambungnya
ADVERTISEMENT

Gonzalo Kabur ke Makassar

Meski sudah sebulan lebih di Semarang-Jakarta, Gonzalo tak kunjung masuk pendidikan Akpol. Ia hanya kerap di janji oleh komplotan AFR. Sehingga, Gonzalo memutuskan kabur dan pulang ke Makassar.
Tetapi sebelum Gonzalo kabur ke Makassar, pelaku sempat kembali meminta uang Rp 2 miliar kepada keluarga Gonzalo di Makassar. Alasannya untuk lulus masuk taruna Akpol melalui jalur khusus itu.
Tapi, keluarga Gonzalo hanya mengirimkan uang Rp 1 miliar. Sisanya akan diserahkan apabila Gonzalo benar-benar telah masuk Akpol.
"Pada saat mau pengumuman sempat minta uang Rp 2 miliar karena jatah kuota khusus makin bersaing. Katanya, sisa dua dan salah satunya Gonzalo, asal menambah uang Rp 2 miliar. Tapi cuma Rp 1 miliar saya berikan. Saya sampaikan masuk pi Gonzalo baru saya serahkan 1 miliar sisanya. Setelah saya kasihkan Rp 1 miliar itu, besoknya Gonzalo ada pulang," jelasnya.
Gonzalo, korban penipuan masuk Akpol. Foto: Dok. Istimewa
Gonzalo pulang karena sudah mengetahui dirinya menjadi korban penipuan. Ia dipastikan tidak lulus Akpol.
ADVERTISEMENT
"Gonzalo pulang dari Semarang karena melarikan diri, bukan karena pulang biasa. Saya teleponkan cepat driver dan belikan tiket. Jadi dia itu diikuti terus, Gonzalo ketakutan. Sampai di rumah baru bicara semua kalau tidak masuk pendidikan, tidak dibawa ke Mabes dan lain-lain," tandasnya.
Gonzalo tiba di Makassar pada 1 September 2024. Kemudian, keluarganya melaporkan kasus ini di Polrestabes Makassar pada 4 September 2024.
Di kesempatan terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana mengatakan AFR sudah ditangkap dan ditahan sejak bulan lalu.
"Terlapor sudah ditahan sejak bulan kemarin (September)," kata Devi, Rabu (16/10).

Sahroni bantah

Politisi NasDem Sahroni memberikan klarifikasi. Dia mengaku tidak kenal dengan AFR yang disebut-sebut oleh crazy Makassar itu.
ADVERTISEMENT
"Saya nggak kenal sama itu penipu yang mengatasnamakan saya. Siapa pun yang bawa-bawa nama saya lebih baik kroscek ulang melalui DM saya. Pelaku penipuan sudah ditangkap oleh Polres langsung," kata Sahroni.
Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni di NasDem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Sahroni mengimbau agar masyarakat jangan mudah percaya dengan modus penipuan serupa.
"Semoga Ibu (korban) dapat rezeki berlimpah ruah ke depannya yah amin.. Ambil hikmahnya yah dari segala cobaan," ucap Sahroni.