Cuaca Makin Panas karena Ultraviolet Mengganas, Ini Imbauan BMKG

14 April 2023 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
ADVERTISEMENT
Kamu merasakan udara Indonesia lebih panas belakangan ini? Ternyata itu paparan sinar ultraviolet lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary T Djatmiko mengatakan, pada siang hari indeks ultraviolet bisa mencapai kategori high dan ekstrem. Tepatnya pada pukul 12.00 hingga 15.00.
"Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori Low di pagi hari, mencapai puncaknya di kategori High, Very high, sampai dengan Extreme ketika intensitas radiasi Matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12:00 s.d. 15:00 waktu setempat, dan bergerak turun kembali ke kategori Low di sore hari," kata Hary lewat keterangannya, Jumat (14/4).
Kategori ini mengindikasikan besarnya intensitas radiasi ultraviolet dari sinar Matahari yang dirasakan di permukaa.
Berikut penjelasan lengkap soal sinar ultraviolet dari BMKG:
Secara umum pita gelombang cahaya matahari dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu sinar ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 100 - 400 nm. Berikutnya cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia pada 400 - 700 nm.
ADVERTISEMENT
Kemudian bagian ketiga adalah sinar inframerah (IR) dengan panjang gelombang 700 nm - 1 mm. Sinar inframerah seperti juga sinar ultraviolet tidak bisa ditangkap oleh mata. Untuk diketahui 1 nm = 1 nanometer = 10-9 meter.
Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.
Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan maka akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Penjelasan BMKG soal Ultraviolet. Foto: BMKG
Sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang 100 - 400 nm tersebut dibagi lagi menjadi UV A, UV B dan UV C [3] dengan rincian yaitu:
ADVERTISEMENT
UV A = 315 - 400 nm
UV B = 280 - 325 nm
UV C = 100 - 280 nm
Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C akan tertahan pada lapizan ozon dan 90 % UV B akan diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer. Adapun UV A sebagain besar akan dapat mencapai permukaan bumi.
Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A (90-99%) dengan sedikit UV B (<10%).
Secara umum banyaknya sinar Ultraviolet (UV) yang mencapai bumi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
ADVERTISEMENT
Imbauan BMKG: