Cuaca Panas Jadi Penyebab Rel Bengkok hingga Buat Argo Semeru Anjlok

16 Februari 2024 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar konferensi pers terkait laporan akhir hasil investigasi kecelakaan perkeretaapian, di Aula KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (16/2). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar konferensi pers terkait laporan akhir hasil investigasi kecelakaan perkeretaapian, di Aula KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (16/2). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kereta Argo Semeru anjlok hingga tersenggol kereta Argo Wilis di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates yang terjadi pada 17 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Investigator Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian Riduan Akbar mengatakan kereta itu anjlok karena rel buckling atau bengkok.
Riduan memastikan rel bengkok bukan karena kesalahan manusia. Tapi faktor cuaca panas.
"Anjlokan KA 17 Argo Semeru ini terjadi ketika rel di lengkung jalur hilir petak jalan Stasiun Sentalo - Stasiun Wates mengalami buckling atau rel bengkok akibat pemuaian rel yang disebabkan oleh kenaikan temperatur di rel karena cuaca panas, dan kondisi gap/celah antara sambungan rel yang kurang efektif untuk mengakomodir pemuaian rel tersebut," ungkap Riduan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/2).
Menurut Riduan, petugas pemeriksa dan peralatan jalan rel sulit mengetahui kondisi sesaat sebelum terjadinya buckling atau disebut bagian kritis. Begitu juga dengan masinis, sulit untuk tahu rel akan terjadi buckling atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Ketika KA 17 Argo Semeru melewati bagian kritis tersebut, kemudian saat itu juga terjadi rel buckling atau rel bengkok, sehingga kereta mengalami anjlokan. Selang waktu 1 menit kemudian, KA 6 Argo Wilis tiba di jalur hulu lokasi anjlokan KA 17 dan melihat adanya kereta ke-5 (K1 0 18 63) dari rangkaian KA 17 Argo Semeru yang terguling dan menghalangi ruang bebas di jalur hulu," tutur Riduan.
Ambulance membawa korban kecelakaan KA Argo Semeru-Argo Wilis di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Riduan menjelaskan Argo Wilis sebenanya sudah sempat mengerem. Namun karena jaraknya sudah dekat sehingga tabrakan tidak terhindarkan.
"KA 6 Argo Wilis yang melaju pada kecepatan 76 km/jam sempat melakukan pengereman, tetapi karena jarak pengereman KA 6 Argo Wilis yang tidak cukup untuk memberhentikan kereta sebelum mencapai posisi kereta ke-5 dari rangkaian KA-17 Argo Wilis yang anjlok," jelas Riduan.
ADVERTISEMENT
Lokomotif Argo Wilis akhirnya menabrak gerbong kelima Argo Semeru yang anjlok. Akibat insiden ini 31 orang terluka.
Sebelumnya Riduan mengatakan KM 520 + 4 yang jadi lokasi anjlok sudah dilaporkan mengalami goyangan oleh kereta yang melintas sebelum Argo Semeru. Kaur UPT Resor Jalan Rel 6.3 Wates telah meminta petugas untuk melakukan perbaikan.
Petugas melakukan penangananan di dekat gerbong kereta api yang anjlok akibat kecelakaan di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Usai pengecekan dilaporkan rel aman untuk dilalui. Tapi ternyata kereta yang lewat sebelum Argo Semeru masih merasakan goyangan keras di titik tersebut.
Masinis Argo Semeru mendapat laporan tersebut 12 menit sebelum melewati KM 520 + 4. Lokasi itu dapat dilalui dengan kecepatan normal, tapi disarankan untuk berhati-hati.
KNKT, kata Riduan menyimpulkan kecelakaan dikarenakan kegagalan dalam mengidentifikasi bahaya yang dapat meningkatkan risiko rel buckling oleh unit jalan rel dan jembatan.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman di dalam organisasi jalan rel dan jembatan dalam menentukan jarak celah rel di sambungan rel. Tidak adanya penurunan batas kecepatan operasional Kereta Api (KA) saat kondisi permasalahan geometri jalan rel ditemukan dan perbaikan sedang dilakukan," jelasnya.