Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cuatkan Isu PKI, Gatot Nurmantyo Sebut Patung Soeharto-Nasution di Kostrad Raib
27 September 2021 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Isu soal komunis dan PKI kembali merebak jelang G30S/PKI yang diperingati setiap 30 September. Peringatan ini untuk mengingatkan kembali bagaimana kekejaman komunis atau PKI pada 1965 terhadap warga hingga tentara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terbaru, mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo mengungkapkan ada indikasi upaya menghilangkan sejarah itu. Bahkan kali ini, ada di tubuh TNI, tepatnya di Kostrad.
Gatot mengatakan, di Markas Kostrad, ada sebuah museum yang menggambarkan bagaimana ruang kerja Soeharto saat merancang penumpasan PKI di seluruh Indonesia.
Di dalam museum yang selama ini dikenal sebagai Museum Darma Bhakti Kostrad, terdapat patung Pak Harto, Sarwo Edhi --yang dulu memimpin pasukan Parako yang kini bernama Kopassus--- dan Jenderal AH Nasution saat menjabat sebagai Panglima TNI AD.
Namun, saat ini, patung ketiga sosok itu tidak ada lagi di dalam museum Kostrad. Hanya ada kursi-kursi kosong tanpa patung. Gatot memperlihatkan situasi itu dalam sebuah video.
"Ini menunjukkan, mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. bersih," kata Gatot dalam sebuah diskusi dengan KAHMI dikutip dari akun Youtube Kang Jana Tea, Senin (27/9).
ADVERTISEMENT
"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," ujar Gatot.
Terkait video dan pernyataan Gatot itu, Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad Kolonel Infanteri Haryantama mengatakan, patung-patung itu diserahkan ke Letjen Purn Azmyn Yusri (AY) Nasution. Sebab, patung itu dibuat oleh AY Nasution.
"Patung itu yang buat Letjen Purn AY Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad. Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021, Pak AY Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen Dudung untuk diserahkan kembali pada Letjen Purn AY Nasution," kata Haryantama saat dikonfirmasi, Senin (27/9).
Haryantama belum memberikan keterangan lebih lanjut soal proses permintaan patung oleh Letjen Purn AY Nasution. Nanti akan dijelaskan lebih lengkap.
"Nanti rilisnya akan dibuat," tambah dia.
Letjen Purn AY Nasution merupakan lulusan Akademi Militer 1977. AY Nasution memang banyak berdinas di Korps Baret Hijau Kostrad. Sejumlah jabatan penting sempat diemban, misalnya Panglima Divisi Infanteri-2/Kostrad (2007-2008), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih (2008-2011), Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (2010), Asisten Teritorial Panglima TNI (2010-2011), dan Panglima Kostrad (2011-2012).
ADVERTISEMENT