Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cupping, Cara Baru KBRI Seoul Rayu Buyer Kopi Korsel
11 November 2017 3:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB

ADVERTISEMENT
Masih terdengar agak awam, namun inilah yang dilakukan KBRI Seoul, Korea Selatan. Merayu para buyer kopi dengan cara “cupping” bagi Q-grader.
ADVERTISEMENT
Selama dua hari, 9-10 November 2017, kegiatan divisi perdagangan KBRI seolah pindah tempat ke Cafe Show 2017 Seoul yang diikuti puluhan negara. Semua peserta beratraksi merayu agar importir kopi Korsel berminat membeli produk mereka.
Tidak main-main, Indonesia yang dikenal dengan kopi robusta dan arabikanya, kali ini melakukan cupping atau mempersilakan para Q-grader mencicipi kopi dari beberapa perusahaan yang hadir. Bagi yang tertarik maka dapat segera melakukan negosiasi harga dan memesan berapa kontainer kopi yang akan dibeli.
Q-grader adalah orang-orang ahli kualitas kopi bersertifikat yang pekerjaanya mencicipi kopi. Bukan untuk diminum, namun hanya dirasakan sesaat. Ia menyedot kopi yang sudah diseduh dengan cara cepat sehingga semua aromanya memasuki memasuki rongga mulut hingga tenggorokan.

Para Q-grader biasanya sudah tahu persis abc-nya kopi arabika dan robusta. Bahkan, dengan melakukan cupping maka akan paham kandungan khas yang ada dalam kopi. Apakah itu aroma buah, madu atau lainnya.
ADVERTISEMENT
"Bila kopi diminum dengan cara biasa maka yang terasa hanya manis, pahit, asam dan asin," ujar Syafrudin, Presiden Asosiasi Ahli Kopi Indonesia.

Menurut Atase Perdagangan KBRI Seoul, Aksamil Khair, cupping dilakukan sebagai salah satu metode menembus pasar Korsel yang kini penuh persaingan. Terdapat 11 perusahaan Indonesia yang ikut dalam pameran kali ini untuk bersaing dengan produsen kopi dari berbagai negara.
"Sekarang tidak lagi urusan jual kopi berkualitas. Namun harus bisa mengenalkan detail aroma kopi khas Indonesia. Untuk inilah kita perlukan cupping," ujarnya.

Puluhan Q-grader senantiasa mengantri untuk melakukan cupping kopi Indonesia. Dalam sehari hanya disediakan waktu kisaran dua jam bagi para ahli untuk icip-icip. Rekomendasi para ahli itulah yang ditindaklanjuti oleh para importir.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi Q-grader, seseorang bisa kursus di laboratory grader yang ada di Bandung atau Jakarta. Sekali kursus harus merogoh kantong antara 15-20 juta rupiah. Kalau gagal bisa mengulang dengan biaya 2 juta rupiah per materi. Saat ini di Indonesia baru ada 400-an Q-grader. Anda tertarik?
Laporan M Aji Surya