Curhat Air Traffic Controller ketika Bandara Sepi karena Pandemi Corona

26 April 2020 20:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Crisna Leonard, Air Traffic Controller di Palu. Foto: Crisna
zoom-in-whitePerbesar
Crisna Leonard, Air Traffic Controller di Palu. Foto: Crisna
ADVERTISEMENT
Bandara di seluruh Indonesia mulai sepi sejak maskapai penerbangan dilarang mengangkut penumpang per Sabtu (25/4). Kebijakan itu diambil untuk menekan penyebaran COVID-19. Akan tetapi, bagi seorang air traffic controller, kondisi itu menyulut rasa rindu akan ramainya langit bandara.
ADVERTISEMENT
Crisna Loenard Papilaya (23), seorang Air Traffic Controller di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulteng, menceritakan kerinduannya tentang pekerjaannya yang sibuk dalam memberikan arahan kepada pilot. Karena pandemi corona, kesibukannya berkurang drastis.
Ia menceritakan kerinduannya dengan mengunggah video dengan caption ''sampai jumpa di Bulan Juni" di akun Instagramnya pada Jumat (23/4). Unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 100 ribu warganet.
“Aku merasa kehilangan. Bukan karena pilot itu, tapi aku jadi rindu pekerjaanku. Biasanya banyak ngomong, telepon sana-sini, membuka SOP dan dokumen, berbagai macam saluran frekuensi, dan masih banyak lagi,” tulis Crisna di video tersebut.
Ia telah bekerja sebagai Air Traffic Controller lebih dari satu setengah tahun. Sebelum ada pandemi corona, ia bekerja dari pukul 06.00 WIB hingga 00.00 WIB malam. Kini, ia hanya bekerja sampai 19.00 WIB setiap harinya.
ADVERTISEMENT
“Saat ini saya rindu kesibukan biasanya karena sekarang cuma ada satu pesawat saja untuk cargo. Biasanya 30 sampai 40 dalam sehari,” kata Crisna kepada kumparan, Minggu (26/4)
Selain pesawat cargo, Crisna juga mengarahkan penerbangan militer. Meski begitu, jumlahnya tak seramai pesawat komersial.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.