Curhat Karyawan saat PSBB Bogor: Tetap Masuk Kerja, Jalanan Masih Ramai

17 April 2020 10:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bosan bekerja di kantor. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bosan bekerja di kantor. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor sudah berlaku sejak Rabu (15/4) lalu. Perusahaan yang tidak masuk daftar pengecualian diwajibkan agar karyawannya bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa perusahaan di luar pengecualian masih tetap masuk dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Yadi, nama disamarkan-red, warga Bogor termasuk karyawan yang masih harus masuk kantor saat PSBB diterapkan. Menurutnya PSBB di Bogor masih belum efektif karena jalanan tetap padat di beberapa titik.
Hal itu dirasakan Yadi, nama disamarkan-red. Yadi merasa PSBB di Kabupaten Bogor belum efektif berjalan, sebab ia hingga hari kedua PSBB berlaku, masih tetap masuk kantor seperti biasa.
"Sekalipun ada imbauan untuk work from home (WFH) atau bekerja dari kantor, warga masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa," ujar Yadi kepada kumparan, Jumat (17/4).
Ilustrasi macet Foto: Antara/Raisan Alfarisi
Yadi mengatakan, kebijakan PSBB bisa menjadi tak efektif apabila perkantoran tetap saja beroperasi seperti kondisi normal. Selain itu, ia juga mengatakan aktivitas masyarakat juga masih berjalan normal, dan jalanan tetap ramai.
ADVERTISEMENT
"Jalanan masih saja ramai oleh penjual, pedagang, pengamen, angkutan umum, masyarakat yang keluyuran boncengan," ujar Yadi.
Apabila menilik data yang ada, 14 kecamatan di Kab. Bogor dinyatakan masuk zona merah COVID-19 atau virus corona. Setidaknya, 52 orang positif terinfeksi virus corona, empat di antaranya sembuh dan lima meninggal.
Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 982 masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP), 558 di antaranya sudah selesai dipantau. Sementara ada 599 pasien dalam pengawasan (PDP), 181 di antaranya sudah selesai diawasi.