Curhat Majikan Hadapi ART yang Resign dan Pulang Kampung di Tengah Wabah Corona

25 Maret 2020 10:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asisten rumah tangga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asisten rumah tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tamara, seorang ibu rumah tangga di Jakbar, tengah dilanda dilema. Asisten Rumah Tangga (ART)nya mengajukan resign dan minta pulang kampung. ART tersebut was-was di tengah pandemik virus corona di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Sebagai majikan kami sudah mengedukasi bahwa bahaya yang akan mereka alami dan keluarganya di kampung. Bahkan kami minta tunggu sampai selesai Lebaran [Idul Fitri]," ucap Tamara kepada kumparan, Rabu (25/3).
Awalnya, ART Tamara meminta untuk cuti selama satu pekan. Akan tetapi, keputusan tersebut berubah menjadi pengunduran diri dengan alasan keluarga.
Lobi demi lobi Tamara tak mempan. ARTnya yang sudah bekerja untuknya hampir 6 bulan itu tetap kekeh ingin pulang kampung.
Rencananya, ART Tamara akan pulang kampung pada 5 April 2020 dengan menggunakan travel tujuan Brebes, Jateng. Kini, ARTnya masih tinggal bersama dengan Tamara.
"Saya bilang keluar rumah saja kita dilarang apalagi sampai keluar kota. Tapi dia bersikeras dan tetap minta balik. Bahkan di kampung itu akan ada hajatan besar katanya," beber Tamara.
ADVERTISEMENT
Segala upaya telah dilakukan Tamara untuk menyakinkan ARTnya agar tetap tinggal dengan rasa aman. Ia kerap memberikan edukasi cuci tangan, sterilisasi dengan menggunakan disinfektan. Bahkan ia juga telah mengimbau agar melakukan social distancing.
"Namun sepertinya mereka pribadi dan keluarga di kampung tidak peduli. Terus-terusan mendesak untuk pulang kampung," tambah Tamara.
Tamara berharap pemerintah DKI Jakarta bisa menutup arus keluar masuk orang di Jakarta. Tujuannya, agar menurunkan risiko penularan virus corona.
"Saya tidak terbayang kalau (amit-amit) babysitter lain jadi pembawa virus lalu pulang kampung dan corona ini mewabah di sana," tutup Tamara.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait tengah menggodok opsi kebijakan tidak mudik lebaran tahun 2020 guna mencegah penyebaran virus corona ke penjuru Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah bersepakat, hal yang paling utama adalah menjaga keselamatan masyarakat. Atas berbagai pertimbangan ini, kami melihat opsi kebijakan pelarangan mudik," kata Jodi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3).