Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Curhat Neno Warisman soal Insiden Aksi Ganti Presiden di Pekanbaru
28 Agustus 2018 18:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman berkonsultasi ke Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah terkait insiden pengadangan yang dilakukan sekelompok massa kepadanya di Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8). Neno bercerita, saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, ia langsung diadang sekelompok massa saat keluar dari bandara.
ADVERTISEMENT
"Ketika masuk mobil, baru jalan kira-kira 10 meter, 20 meterlah. Itu sudah ada banyak orang. Ramai sekali. Bersaf-saf begitulah. Tapi kemudian Bang Mursal (Mursal Abdillah, pengacara Neno Warisman-Red) itu, menepis orang-orang itu," ucap Neno Warisman, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
Neno mengatakan, banyaknya massa yang mengadang membuat mobil yang membawanya itu tak bisa bergerak keluar. Beberapa polisi yang menertibkan massa juga meminta agar Neno tak keluar dari bandara. Namun Neno menolak.
"Jawaban saya sama, saya bilang Ibu, Bapak, saya harus keluar. Saya sabar menunggu Bapak-Bapak menyelesaikan massa yang mungkin sedang menunjukkan sesuatu," jelas Neno.
Dua jam berlalu, massa saat itu tak bisa dibubarkan. Neno mengatakan, beberapa dari mereka justru mengetuk pintu mobil dan meminta Neno untuk kembali masuk ke bandara.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya, sekitar pukul 17.30 WIB, sekelompok massa bernama Laskar Melayu Bersatu menjemput Neno agar bisa keluar dari bandara. Akhirnya, perwakilan dari laskar tersebut bernegosiasi dengan polisi agar Neno bisa pergi dari bandara.
"Dalam proses negosiasi itu kami berharap ini sudah pukul 18.00 WIB. Wah ini akan diselesaikan. Tapi sampai pukul 19.00 WIB kok ternyata enggak ada," ucap Neno yang duduk di samping Ahmad Dhani.
Sekitar pukul 21.00 WIB, Neno mengaku masih tak kunjung keluar bandara. Bahkan, saat itu, mulai ada oknum yang melempari mobilnya dengan batu.
"Pukul 9 malam itulah ada mulai, ada lemparan batu. Loh lemparan baru kok besar-besar sekali. Yang punya mobil bilang mundur, ya sudah mundur. Pas mau mundur enggak bisa. Mundur, kepatri, ternyata ban kiri juga enggak bisa, kepatri juga. Saya, keluar semua, kemudian terjadilah itu episode memaksa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai insiden itu, akhirnya polisi memulangkan Neno kembali ke Jakarta. Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan, Neno dipulangkan agar tidak terjadi kerusuhan masyarakat di daerah Riau.
"Pemulangan itu agar suasana kondusif. Kita tidak ingin masyarakat di sini terpecah," tegas Sunarto saat dikonfirmasi, Minggu (26/8).