Curhat Perempuan India soal Perkosaan Sadis Dokter Muda: Kami Marah!

19 Agustus 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang dokter memegang spanduk saat protes menuntut keadilan menyusul pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, New Delhi, India, Senin (19/8/2024). Foto: Adnan Abidi/ REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang dokter memegang spanduk saat protes menuntut keadilan menyusul pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, New Delhi, India, Senin (19/8/2024). Foto: Adnan Abidi/ REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga India menunjukkan kemarahan atas kasus perkosaan yang berujung pada pembunuhan seorang dokter muda. Aksi itu memicu mogok massal para dokter yang berlangsung sampai Senin (19/8) ini.
ADVERTISEMENT
Saat ini demo tidak cuma diikuti oleh dokter. Warga India yang lain juga bergabung dengan ratusan ribu dokter yang menggelar demo, dan berujung mogok massal.
"Ini bukan cuma protes tapi seruan untuk kemanusiaan," kata pelajar perempuan berusia 23 tahun Sristi Haldar seperti dikutip dari Reuters.
Para dokter meneriakkan slogan-slogan saat protes menuntut keadilan menyusul pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, New Delhi, India, Senin (19/8/2024). Foto: Adnan Abidi/ REUTERS
"Kami marah! Ini mengenai keselamatan seluruh wanita di mana pun," sambung dia.
Pada Senin ini, demo berpusat di luar lokasi kejadian di Institut Kesehatan dan RS R.G Kar di Kalkuta. Massa nampak memenuhi halaman rumah sakit.
"Kami bertekad untuk tidak menyerah terhadap tekanan agar diam," kata salah seorang demonstran Shreya Shaw.
"Demo akan terus berlanjut sampai kami mendapat keadilan," sambung dia.

Pemicu Mogok

Petugas medis melukis slogan-slogan di dalam kampus Kolkata Medical College dan Rumah Sakit yang mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, India, Senin (19/8/2024). Foto: Sahiba Chawdhary/REUTERS
Penemuan mayat dokter perempuan korban perkosaan itu terjadi pada 9 Agustus 2024. Ketika itu aparat keamanan menemukan jasad tersebut berlumur darah di sebuah aula milik RS dan Institut Kesehatan R.G. Kar di Kolkata.
ADVERTISEMENT
Otoritas keamanan kemudian melakukan autopsi jenazah tersebut. Kemudian ditemukan bahwa jenazah itu adalah korban kekerasan seksual.
Sebelum tewas, korban sempat beristirahat akibat bekerja selama 20 jam dari shift 36 jam.
Dari hasil investigasi awal, baru satu orang yang ditangkap. Keluarga korban meyakini bahwa peristiwa itu adalah perkosaan massal dan banyak yang terlibat.
Saat ini seorang relawan kepolisian sudah ditangkap atas kasus perkosaan dokter muda itu. Menurut berbagai kelompok aktivis perempuan, kasus perkosaan dokter muda ini mencerminkan kekerasan seksual yang terus terjadi kendati hukuman keras berlaku di India.