Curhat Pilu Ojol saat Wabah Corona: Lockdown Nggak Berlaku Buat Saya

8 April 2020 15:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ojek online. Foto: REUTERS/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ojek online. Foto: REUTERS/Beawiharta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beragam persoalan akibat COVID-19 atau virus corona terus bermunculan, termasuk pada penurunan intensitas orderan yang dialami ojek online (ojol).
ADVERTISEMENT
Salah satu ojol yang merasakan sepinya orderan karena virus corona adalah Ahmad Meidosi, nama disamarkan-red.
"Saya beranjak ke tahun ke lima sebagai driver ojol, manis pahitnya sudah saya alami," ujar Ahmad kepada kumparan, Rabu (8/4).
Ahmad mengatakan virus corona yang terdeteksi pada awal Maret 2020 lalu membuat pendapatannya semakin menurun. Sementara, ia harus memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Pendapatan turun drastis makin parah, setiap hari tidak ada pemasukan, Innalillahi," katanya.
Ia juga bercerita persoalannya dengan leasing membuatnya pusing. Meski sempat mengajukan keringanan, tetapi dia tidak memenuhi syarat karena tunggakan dua bulan terjadi sebelum ada wabah corona.
"Tidak nunggak sebelum 2 Maret, dan angsurannya di atas 6 bulan," ungkap Ahmad.
Ahmad harus berkerja setiap hari. Meski ada anjuran #dirumahaja, hal itu tidak berlaku baginya. Bila tak keluar rumah maka keluarganya tidak makan.
ADVERTISEMENT
" Lockdown, social distancing, darurat sipil dan lainnya, tidak berlaku bagi saya. Bukannya saya menentang maut akan tetapi subsidi atau kompensasi dari pemerintah tidak ada, bagaimana dengan makan keluarga?" keluhnya.
Pria yang sudah berprofesi sebagai ojol sejak 2015 itu berharap pemerintah bisa memperhatikan orang-orang sepertinya. Ia juga berharap virus corona segera hilang agar bisa bekerja dengan normal.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!