Curhat Warga Cibinong Rute Baru KRL: Pindah ke Bus Demi Jaga Stamina Saat Kerja

31 Mei 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Moda transportasi commuter line (KRL) saat ini masih menjadi pilihan bagi para pelaku perjalanan menuju Jakarta. Namun, saat ini dengan adanya perubahan rute KRL lintas Bogor dan Cikarang membuat banyak masyarakat yang masih merasa kesulitan.
ADVERTISEMENT
Sebab, saat ini penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Manggarai sebagai tempat transit bagi para pengguna KRL, khususnya bagi para penumpang dari arah Bogor yang ingin menuju stasiun Sudirman-Kampung Bandan.
Salah satu pengguna KRL jalur Nambo-Bogor asal Cibinong, Dwitami (26) mengatakan, perubahan rute tersebut dianggap cukup menyulitkan. Sebab, saat ini penumpang dari Bogor harus berbagi tempat dengan para penumpang lainnya yang ingin menuju Jakarta Kota maupun Sudirman-Kampung Bandan.
“Karena yang biasanya dibagi 2 rute (Jakarta Kota dan Angke/Kampung Bandan) aja udah rame banget di masing-masing jalur. Sekarang hanya tersedia 1 jalur,” kata Dwitami kepada kumparan, Selasa (31/5).
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Untuk menghindari kepadatan penumpang di stasiun saat berangkat kerja, Dwitami memilih menggunakan moda transportasi Bus Transjabodetabek untuk menuju kantornya yang berada di kawasan Grogol.
ADVERTISEMENT
Sebab, ia harus menjaga staminanya saat bekerja, walaupun harus mengeluarkan ongkos yang lebih mahal dibandingkan menggunakan transportasi KRL.
“Untuk antisipasi telat, saya naik bus. Untungnya ada bus Transjabodetabek jurusan Cibinong-Grogol walaupun tarifnya lebih dari 3 kali lipat kalau saya naik KRL. Kayaknya, untuk seterusnya saya bakal naik bus untuk berangkat kerja dan pulangnya baru naik KRL buat menekan budget karena saya berusaha untuk enggak terlalu capek di perjalanan berangkat untuk menjaga performa kinerja saya di kantor,” ungkapnya.
Dwitami menjelaskan, kondisi saat jam pulang kerja di Stasiun Manggarai saat ini terbilang sangat padat penumpang dari segala arah. Apalagi, ketersediaan kereta menuju arah Nambo masih terbatas membuat para penumpang rela harus antre terlebih dahulu.
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
“Sebenarnya jalur sekarang ini kayak tukar nasib antara pengguna KRL Nambo/Bogor dan Cikarang/Bekasi. Kemarin saya cuma harus transit sekali, sekarang harus 2 kali. Apalagi kereta Nambo kan terbatas, cuma 6 pemberangkatan dari Nambo dan 6 pemberangkatan dari Jakarta setiap harinya, jadi harus lebih memperhitungkan dan meluangkan waktu ekstra biar enggak ketinggalan kereta,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan fasilitas yang tersedia di Stasiun Manggarai, menurut Dwitami, harus lebih diperhatikan, khususnya fasilitas untuk penumpang prioritas seperti lansia dan disabilitas.
Sebab, apabila ada penumpang lansia dan disabilitas yang hendak menuju arah Jakarta Kota maupun Bogor harus naik ke lantai 3. Untuk itu, fasilitas seperti lift dan eskalator di Stasiun Manggarai harus menjadi perhatian khusus pihak KAI Commuter.
“Selain itu, agak kasihan sama pengguna prioritas KRL yang harus transit di Manggarai karena untuk ke Bogor, peronnya di lantai 3. Fasilitas eskalator dan lift bener-bener enggak boleh mati. Bangku di peron lantai 3 juga cenderung agak kurang mengingat banyaknya pengguna KRL Bogor,” ungkapnya.
“Rantai pembatas penumpang turun dan naik di tangga mungkin bisa lebih diperhatikan lagi. Soalnya ringkih banget dan namanya udah berdesakan, yang ada malah pembatas itu bikin kagok. Selebihnya ya lumayan ok, karena banyak petugas KRL non satpam yang berjaga di lantai 2 buat mengarahkan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dwitami mengungkapkan dirinya juga kesusahan mendapatkan sinyal handphone di Stasiun Manggarai. Sementara ia harus mengecek jadwal keberangkatan commuter line.
“Nggak tahu kenapa, di Manggarai itu selalu susah sinyal dan malah makin susah sinyal di peron lantai 3 ini. Jadi, buat ngecek jadwal dan posisi kereta via aplikasi Commuter Line jadi susah,” ungkapnya.
Untuk itu, Dwitami berharap revitalisasi Stasiun Manggarai yang saat ini masih terus dikerjakan ke depannya dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh penumpang KRL semua tujuan.
Situasi kepadatan mobilitas penumpang kereta saat jam pulang kerja di Stasiun Manggarai, Senin (30/5/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
“Dengan adanya perubahan jalur ini, jadi ngerasain sih rasanya jadi pengguna KRL Bekasi. Mungkin ke depannya pihak KRL bisa mempertimbangkan pengaturan jalur yang sama-sama menguntungkan buat semua penggunanya,” jelasnya.
Perlu diketahui, KRL Commuter Line mengalami perubahan rute. Perubahan jalur operasi ini terjadi untuk KRL lintas Cikarang/ Bekasi dan KRL lintas Bogor/Depok/Nambo.
ADVERTISEMENT
Dalam Switch Over atau SO-5 ini, membuat kereta asal Bogor kini hanya melayani rute ke Jakarta Kota. Adapun untuk tujuan Tanah Abang, Duri, dan Angke hanya bisa diakses oleh kereta jalur Bekasi dan Cikarang.
Perubahan rute ini sudah mulai berlaku Sabtu, 28 Mei 2022 kemarin. Perubahan juga dilakukan untuk naik-turun dan transit pengguna KRL di Stasiun Manggarai.
Saat ini, pihak KAI Commuter akan terus mensosialisasikan perubahan rute KRL ini hingga 14 hari ke depan agar masyarakat dapat terbiasa dan kembali merasakan kenyamanan saat menggunakan moda transportasi commuter line.