Curhatan 'Miris' Ayah Soal Letak Jajanan Anak di Kasir Minimarket

8 Maret 2018 12:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi membiarkan anak menangis. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membiarkan anak menangis. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang media sosial sudah menjadi wadah untuk mencurahkan perasaan ketika terjadi hal menyedihkan maupun menyenangkan. Seperti yang dilakukan oleh seorang ayah asal Makassar ini, Nurkhalis.
ADVERTISEMENT
Nurkhalis curhat soal 'kesedihannya' melihat jajanan anak yang diletakkan di dekat kasir minimarket.
Nurkhalis membagikan curhatan itu di akun Facebooknya @AlicePramac, pada Minggu (4/3) lalu. Dalam unggahan tersebut, Nurkhalis menuliskan tiga alasan mengapa ia mengeluhkan bila jajanan coklat berisi mainan yang berbentuk telur itu diletakkan di kasir.
Kepada semua supermarket, minimarket Indonesia. Permohonan untuk tidak meletakkan jualan ini di dekat kasir.
Berdasarkan pada hal di atas, saya mewakili bapak-bapak di seluruh Indonesia memohon agar pihak minimarket, supermarket untuk meletakkan barang (Kinder Joy) ke tempat lain selain di kasir.
1. Ini dikarenakan kami bapak-bapak tidak mampu untuk melayani kecengengan anak yang sangat menginginkan jualan ini sehingga terjadilah episode guling-guling di depan kasir yang juga menyebabkan kami malu.
ADVERTISEMENT
2. Selain daripada itu, harga yang sangat mahal (sama dengan 1 liter minyak goreng), jualan ini juga tidak memberi manfaat kepada anak-anak kami. Orang lain bolehlah sudah kaya dan bisa beli banyak barang ini. Saya ini cuma pegawai yang bergaji rendah yang hanya mampu membeli mainan seharga Rp 2. 000 itupun tangan bergetar saat bayar) di penjual mainan keliling yang datang tiap Sabtu Minggu tanpa putus asa membunyikan klakson spesialnya.
3. Pihak toko berpikirlah, setiap kali saya berbelanja, anak saya pasti beli jualan ini dan anak saya ada 2, kalau beli 2 hilang lagi Rp 30 ribu, itu sudah dapat beras 5 kg, sudah bisa buat makan sebulan.
Sehubungan dengan itu saya berharap pihak toko dapat mempertimbangkan serta merealisasikan impian saya juga impian setiap bapak-bapak di negara ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
ADVERTISEMENT
sekian.
Saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Kamis (8/3), Nurkhalis membenarkan unggahannya itu. Ia mengaku awalnya tidak merasa keberatan saat anaknya meminta dibelikan jajan berbetuk telur tersebut. Tetapi hal itu kini menjadi kebiasaan wajib saat bekunjung ke minimarket.
"Harganya sekitar Rp 15 ribuan. Sekarang anak saya seperti wajib bawa kalau dari minimarket. Saya pernah mencoba berkunjung ke supermarket yang agak besar, dan mencari kasir yang tidak ada jajanan tersebut dan akhirnya berhasil," ujarnya saat dihubungi kumparan.
Menurutnya, harga jajanan tersebut setara dengan satu liter minyak goreng, yang tentunya lebih bermanfaat daripada jajanan tersebut.
Pria asal Makassar itu mengaku iseng mengunggah curhatannya ke media sosial. Namun tak disangka, banyak warganet lain yang sependapat dengannya. Nurkhalis menduga alasan penempatan jajanan berisi mainan itu di kasir, untuk membuat anak-anak tertarik membeli saat ikut orang tuanya membayar belanjaan.
ADVERTISEMENT
"Iseng aja meski sudah tahu tidak akan mendapat respons dari pihak minimarket," kata Nurkhalis.
Nurkhalis berharap agar nantinya jajanan tersebut bisa dipindahkan posisinya.
"Semoga bisa dipindahin dari area kasir. Simpan saja di etalase biasa seperti camilan-camilan lainnya," tuturnya.
Ia tak menyangka jika unggahannya tersebut akan viral di media sosial. Hingga saat ini ungahan tersebut sudah dibagikan sebanyak lebih dari 35 ribu kali dan mendapati 48 ribu like. Tak hanya itu, berbagai macam komentar warganet juga turut membanjiri unggahannya.