Curhatan PNS AS yang Dipecat Demi Perampingan Birokrasi: Saya Dikhianati Negara

15 Februari 2025 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih AS Donald Trump berbincang dengan Direktur utama Tesla, Inc. Elon Musk saat menyaksikan peluncuran uji coba penerbangan keenam roket SpaceX Starship di Brownsville, Texas, Amerika Serikat, Selasa (19/11/2024). Foto: Brandon Bell/ Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih AS Donald Trump berbincang dengan Direktur utama Tesla, Inc. Elon Musk saat menyaksikan peluncuran uji coba penerbangan keenam roket SpaceX Starship di Brownsville, Texas, Amerika Serikat, Selasa (19/11/2024). Foto: Brandon Bell/ Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Upaya Presiden AS Donald Trump untuk merampingkan birokrasi pemerintahannya masih berlangsung. Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/2), Trump memecat lebih dari 9.500 pegawai yang menangani hal yang berkaitan dengan pengelolaan lahan federal hingga merawat veteran militer.
ADVERTISEMENT
Pegawai di Kementerian dalam Negeri, Kementerian Energi, Kementerian Urusan Veteran, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan diberhentikan. Namun, pemerintah hanya menargetkan pegawai dengan masa percobaan satu tahun dan memiliki sedikit perlindungan kerja.
Dilaporkan Reuters dan sejumlah media utama di AS, pemberhentian 9.500 pegawai ini merupakan tambahan dari 75 ribu pegawai yang telah setuju untuk mengambil buyout (uang kompensasi) yang ditawarkan Trump jika mereka berhenti secara sukarela. Jumlah itu setara dengan 3% dari 2,3 juta tenaga kerja sipil.
Pegawai yang dipecat mengaku terkejut atas keputusan pemerintah.
"Saya telah berbuat banyak untuk negara saya dan sebagai veteran yang mengabdi kepada negara saya, saya merasa telah dikhianati oleh negara saya," kata Nick Gioia yang telah mengabdi di militer dan bekerja untuk Kementerian Pertahanan selama 17 tahun sebelum bergabung dengan Layanan Penelitian Ekonomi USDA pada Desember 2024, sebelum akhirnya dipecat pada Kamis (13/2) malam.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa ini tidak ada hubungannya dengan pegawai federal (sebutan untuk pegawai negeri di AS --red), saya merasa ini hanya permainan," lanjut Gioia.
Gioia tinggal di Elizabethtown, Kentucky, dan memiliki anak dengan epilepsi.
"Duduk di sini dan melihat orang seperti Elon Musk menulis tentang bagaimana dia merasa telah melakukan pekerjaan hebat, dia tidak menyadari apa yang dia lakukan terhadap kehidupan orang lain," ujarnya.
Direktur eksekutif serikat pekerja National Federation of Federal Employees, Steve Lenkart, menilai Elon Musk yang bisnis perusahaannya memiliki kontrak besar dengan pemerintahan federal dan pemerintahan Trump berkonsentrasi pada badan yang mengatur industri dan keuangan.
"Itulah inti dari semua ini. Ini tentang menyingkirkan pemerintah dari industri dan orang-orang yang sangat kaya, itulah sebabnya Elon Musk sangat gembira dengan ini," kata Lenkart.
ADVERTISEMENT
Demi merampingkan struktur pemerintah, Trump menunjuk Elon Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Menurut Trump, pemerintah federal terlalu gemuk dan terlalu banyak membuang uang.
Pemerintah AS memiliki utang sebesar USD 36 triliun dan defisit sebesar USD 1,8 triliun tahun tahun lalu, dan ada kesepakatan bipartisan tentang perlunya reformasi.
Namun, anggota kongres dari Demokrat mengatakan Trump melanggar kewenangan konstitusi atas pengeluaran federal. Bahkan, Republik yang menguasai mayoritas Kongres mendukung langkah-langkah itu.