Daftar Kejahatan Tentara Veteran Perang Pengidap PTSD

9 Januari 2017 19:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Eddie Ray Routh (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Eddie Ray Routh (Foto: Reuters)
Baru-baru ini di Florida, Amerika Serikat terjadi penembakan, tepatnya di Bandara Internasional Hollywood-Fort Lauderdale. Akibat kejadian itu, sebanyak lima orang tewas dan 8 orang lainnya menderita luka-luka.
ADVERTISEMENT
Ternyata pelaku penembakan tersebut merupakan seorang tentara veteran perang Irak bernama Esteban Santiago (26). Ia diketahui menderita PTSD (post-traumatic stress disorder) usai pulang dari tugas di Irak.
PTSD atau gangguan stres pasca trauma sering menimpa seseorang yang mengalami atau menyaksikan kejadian mengerikan seperti bencana alam, kecelakaan, terorisme, perang, atau kematian orang yang dicintai.
Ada tiga jenis PTSD, yaitu kenangan yang mengganggu (intrusive memories), menghindari (avoidance) dan mati rasa emosional (emotional numbing), serta kecemasan atau peningkatan gairah atau emosi (hyperarousal).
Kejahatan tentara veteran perang yang mengidap PTSD ini bukan baru kali ini terjadi. Kumparan, Senin (9/1), mencoba merangkum kasus-kasus yang melibatkan tentara yang menderita PTSD.
- Pembunuhan Si American Sniper
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 2 Februari 2013, seorang tentara bernama Chris Kyle berniat membantu para tentara veteran AS untuk belajar menembak. Saat itu Chris Kyle berkesempatan membantu tentara veteran perang yang merasa 'hidup' kembali, Eddie Ray Routh.
Kyle adalah tentara veteran Irak yang tercatat memiliki jumlah pembunuhan tertinggi di antara semua sniper AS. Namun sayang, Kyle yang dikenal sebagai sang American Sniper lewat buku autobiografinya itu harus tewas tertembak oleh Routh.
Routh diketahui menderita PTSD setelah ditugaskan di Irak. Dia menembak Kyle dengan gaya membidik seorang sniper. Akibatnya, hakim Jason Cashon dari pengadilan Texas, menjatuhi Routh hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat.
- Pembunuhan satu keluarga
Lionel Desmond (33), tentara veteran perang Afganistan yang menderita PTSD membunuh tiga anggota keluarganya sendiri pada Rabu (4/1).
ADVERTISEMENT
Lionel meninggalkan korps militer Kanada pada tahun 2015. Militer Kanada menyebut Desmond merupakan prajurit infanteri yang ditugaskan ke Afghanistan pada periode Januari hingga Agustus 2007.
Keluarga yang dibunuh yaitu keponakannya, Shanna Desmond (31), anak Shanna, Aaliyah (10) dan ibunda Desmond, Brenda Desmond (52). Setelah membunuh keluarganya, Lionel kemudian menembak dirinya sendiri.
Tentara Amerika Serikat (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Amerika Serikat (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
- Tembak Lima Orang Saat Pesta
Tentara veteran perang Irak yang menderita PTSD lainnya adalah Benjamin Barnes. Benjamin menderita PTSD usai bertugas di Irak dari tahun 2007-2008.
Saat menghadiri sebuah pesta, Benjamin menembak mati lima orang. Usai membunuh, Benjamin berusaha melarikan diri, namun ia kemudian menembak dirinya sendiri. Kejadian tersebut terjadi di awal tahun 2012.
Mayat Benjamin kemudian ditemukan di tengah salju yang tebal dekat taman nasional Washington.
ADVERTISEMENT
- Veteran Perang Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri
Sebuah bom meledak di daerah Utsunomiya, Jepang pada Minggu (23/10) lalu. Ternyata bom tersebut merupakan bom bunuh diri.
Pelaku adalah tentara veteran perang yang diduga menderita PTSD. Sebelum meledakkan diri, dia membakar rumah dan kendaraannya. Namun Kepolisian Jepang tidak merilis nama pelaku bom bunuh diri tersebut.