Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
'Daftar Mubalig Harusnya Dikeluarkan MUI Bersama Universitas Islam'
25 Mei 2018 19:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Yang bikin jangan Kemenag tetapi MUI atau ormas Islam, bekerja sama dengan universitas Islam sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademis," ujar Azyumardi seusai diskusi bertajuk 'Peran Pemerintah dan Pesantren dalam Penanggulangan Ekstremisme/ Terorisme' di Hotel Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (25/5)
Azyumardi juga mendorong adanya standar kualifikasi yang jelas dari para mubalig. Menurutnya, masih banyak mubalig menyampaikan ceramah dengan niat yang kurang baik.
"Karena ada mubalig yang ceramahnya hanya memprovokasi sehingga harus jelas dibikin standar. Dibikin latar belakang pendidikannya di mana, berdakwah di mana. Itu penting," terang dia.
Azyumardi menjelaskan, cara berdakwah dan berceramah mubalig memang harus diatur secara jelas, terlebih saat berceramah di luar negeri. Ia meminta daftar mubalig yang dikeluarkan Kemenag untuk disempurnakan.
ADVERTISEMENT
"Enggak apa apa, memang harus diatur. Kalau berceramah di Singapura, Malaysia, Mesir, itu harus ada surat izinnya. Kebebasan itu sering disalahgunakan ustaz-ustaz untuk memaki-maki siapa saja, maka perlu diterbitkan. Itu daftar harus disempurnakan," pungkasnya.
Pascakritik dari sejumlah pihak, Menag Lukman Hakim Saifuddin langsung berkoordinasi dengan MUI. MUI sendiri tak mempermasalahkan adanya daftar 200 mubalig tersebut. Ketua MUI Ma'ruf Amin, mengatakan pihaknya justru akan membuat sertifikasi untuk para mubalig.
Lukman juga telah dipanggil oleh DPR untuk memberikan penjelasan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPR, Kamis (24/5), Lukman tak menampik jika daftar mubalig yang dikeluarkannya tersebut dapat menimbulkan banyak tafsir. Lukman juga meminta masyarakat untuk memberikan masukan atas daftar tersebut.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini