Daftar Negara yang Longgarkan Lockdown

2 Mei 2020 9:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita menggunakan masker berjalan bersama anjing di pantai di Brighton, Inggris selatan. Foto: AFP/ Glyn KIRK
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita menggunakan masker berjalan bersama anjing di pantai di Brighton, Inggris selatan. Foto: AFP/ Glyn KIRK
ADVERTISEMENT
Opsi lockdown yang diterapkan sejumlah negara diyakini telah membuat penyebaran virus corona melambat. Meski tak bisa betul-betul menghentikan penyebaran, karantina wilayah dinilai berhasil menekan jumlah kasus harian.
ADVERTISEMENT
Ketika negara menutup akses masuk dan keluar --termasuk antarkota--, virus corona yang dibawa manusia tentu tak akan berpindah tempat dan menyebar.
Bahkan saat ini, sejumlah negara mulai melonggarkan lockdown usai merasakan penurunan kasus. Negara mana saja yang perlahan memulai kehidupan normal kembali?
Warga berbelanja di Schilliger Garden Centre pada hari pertama pelonggaran lockdown di Gland, Swiss, Senin (27/4). Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Swiss
Swiss melonggarkan lockdown dalam tiga tahapan hingga Juni mendatang. Tahapan pertama dimulai 27 April, yakni dibukanya kembali berbagai layanan personal, seperti salon kecantikan, pangkas rambut, hingga fisioterapis dengan pengunjung yang terbatas.
Tahapan kedua adalah dibukanya kembali sekolah-sekolah pada 11 Mei. Sementara tahapan ketiga adalah kembali aktifnya sejumlah tempat masyarakat berkumpul seperti restoran dan bar pada 8 Juni.
Penghuni gedung apartemen St-Jean membawa payung saat ambil bagian dalam sesi paduan suara, di Jenewa, Swiss. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Pengunjung mengantre untuk memasuki Schilliger Garden Centre pada hari pertama pelonggaran lockdown di Gland, Swiss, Senin (27/4). Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Swiss sebelumnya menerapkan lockdown sejak 19 Maret. Seluruh sekolah dan toko ditutup, tidak boleh ada kegiatan berkumpul lebih dari lima orang.
ADVERTISEMENT
Kasus corona pertama di Swiss dilaporkan pada Februari. Saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 29.705 orang, 1.749 meninggal, dan 23.400 pasien sembuh.
Austria izinkan kumpul di ruang publik usai pandemi corona selesai. Foto: AFP/Alex Halada
Austria
Mulai Selasa (14/4), toko-toko di Austria akan dibuka, tapi dengan persyaratan ketat dan bertahap. Toko yang pertama boleh dibuka adalah yang memiliki luas tak lebih dari 400 meter persegi, termasuk toko perkakas rumah tangga dan perkebunan. Pembatasan sosial masih diberlakukan untuk jumlah orang yang masuk ke toko.
Austria izinkan kumpul di ruang publik usai pandemi corona selesai. Foto: AFP/Alex Halada
Austria izinkan kumpul di ruang publik usai pandemi corona selesai. Foto: AFP/Alex Halada
Pusat perbelanjaan, supermarket, hingga salon kecantikan juga akan segera beropersi normal. Restoran dan hotel diperkirakan baru boleh buka pada pertengahan Mei.
Austria mengumumkan kasus corona pertama pada 25 Februari dan mulai menerapkan lockdown sejak 16 Maret. Saat ini, kasus positif di Austria sebanyak 15.531 orang, 589 meninggal, dan 13.110 sembuh.
Seorang seninam menggunakan helm berbentuk virus corona dan menggunakan alat pelindung diri berjalan menghimbau warga tetap di rumah di New Delhi, India. Foto: REUTERS / Adnan Abidi
India
ADVERTISEMENT
India mulai melonggarkan lockdown dan mengizinkan toko-toko kecil dibuka kembali sejak 25 April. Pedagang dapat kembali berjualan, namun jumlah karyawan hanya diperbolehkan 50 persen dalam satu gedung.
Meski begitu, toko-toko di pasar dan mal tidak diizinkan beroperasi hingga masa lockdown berakhir pada 3 Mei mendatang. Pelonggaran ini juga tidak berlaku di sejumlah daerah yang masih masuk dalam zona merah penyebaran corona.
Seorang seninam menggunakan helm berbentuk virus corona dan menggunakan alat pelindung diri menghimbau warga tetap di rumah di New Delhi, India. Foto: REUTERS / Adnan Abidi
India mengumumkan kasus corona pertama pada 30 Januari dan mulai menerapkan lockdown sejak 25 Maret. Saat ini, India melaporkan 35.043 kasus positif virus corona dengan angka kematian mencapai 1.154 jiwa dan 9.068 pasien sembuh.
Warga menunggu pembagian paket makanan di Afrika Selatan. Foto: Reuters/ Mike Hutchings
Afrika Selatan
Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, memutuskan untuk melonggarkan lockdown mulai 1 Mei mendatang. Pelonggaran dimulai sejak 30 April.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ramaphosa menetapkan lockdown secara nasional sejak 27 Maret ,dan orang-orang hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli makanan, obat-obatan, dan perawatan medis. Pemerintah juga menugaskan lebih dari 73 ribu personel untuk berjaga agar masyarakat tetap di rumah.
Warga membawa paket makanan di Afrika Selatan. Foto: Reuters/ Mike Hutchings
Pemerintah Afsel mengumumkan kasus corona pertama pada 6 Maret. Saat ini, jumlah penderita corona di Afsel mencapai 5.647 orang, 103 meninggal dan 2.073 sembuh.
California
Negara bagian AS, California, akan melonggarkan lockdown dan membuka tahun ajaran baru mulai Juli. Negara bagian dengan jumlah penduduk terpadat itu sebelumnya memberlakukan lockdown pada 16 Maret.
Seorang remaja AS, Yvette Torres, merayakan ulang tahunnya yang ke-14 dengan cara drive thru di Pico Rivera, California, AS, Senin (27/4). Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Peselancar tiba di pantai yang kembali dibuka di Encinitas, California, Amerika Serikat, Selasa (28/4). Foto: REUTERS/Mike Blake
Setidaknya akan ada empat fase rencana untuk mengakhiri lockdown di California, pertama, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan lingkungan tenaga kerja seaman mungkin.
ADVERTISEMENT
Kedua, memungkinkan membuka kembali sektor bisnis tertentu dengan risiko penularan virus corona. Fase ketiga, mencakup pembukaan kembali sektor bisnis seperti salon rambut dan kuku.
Fase yang terakhir adalah mengakhiri imbauan tinggal di rumah dan membuka kembali sektor bisnis dengan risiko kerja yang tinggi.
California mengumumkan kasus pertama corona pada 11 Februari. Saat ini, sudah ada 48,917 kasus positif dan 1.982 orang meninggal.
Suasana Pantai Bondi, Australia. Foto: REUTERS/Loren Elliot
Australia
Penurunan kasus di Australia membuat pemerintah memutuskan untuk melonggarkan lockdown pada akhir April. Australia kembali membuka Pantai Bondi dan dua pantai tetangganya di Sydney hanya untuk warga setempat setelah menutupnya sebulan lalu.
Suasana Pantai Bondi, Australia. Foto: REUTERS/Loren Elliot
Australia sebelumnya telah menerapkan lockdown parsial dengan menutup perbatasan dalam dan luar negeri serta meniadakan aktivitas ekonomi sejak 25 Maret. Upaya itu berhasil menekan penyebaran corona hingga tercatat hanya 1 persen per hari saat ini, dibandingkan 25 persen bulan lalu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Australia melaporkan kasus pertama pada 25 Januari. Hingga kini, Negeri Kangguru mencatatkan 6.767 kasus positif corona dengan 93 kematian dan 5.745 pasien sembuh.
Vending machine yang menjual masker, hidroalkohol, dan sarung tangan yang dipasang di alun-alun di Jeumont, Prancis. Foto: REUTERS/Pascal Rossignol
Prancis
Sempat menjadi salah satu episenter penularan di Eropa, kini Prancis berencana akan melonggarkan lockdown mulai 11 Mei setelah hampir dua bulan melakukan lockdown pada 17 Maret lalu. Sejumlah sekolah hingga pasar akan kembali dibuka.
Meski begitu, masyarakat tetap diharuskan menggunakan masker. Para pekerja juga dianjurkan untuk bekerja dari rumah selama beberapa minggu meski lockdown dilonggarkan.
Prancis melaporkan kasus corona pertama kali pada 25 Januari. Saat ini, kasus corona di Prancis mencapai 167.178 orang, 24.376 meninggal, dan 49.476 sembuh.
Suasana sepi saat lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona di Lagos, Nigeria, Jumat (27/3). Foto: REUTERS/Temilade Adelaja
Nigeria
ADVERTISEMENT
Nigeria akan melonggarkan kebijakan lockdown di tiga kota besar. Kebijakan ini diambil setelah negara tersebut memberlakukan lockdown selama enam minggu sejak 30 Maret.
Pelonggaran lockdown akan diberlakukan Kota Lagos, Abuja, dan Ogun yang akan dibagi beberapa fase selama dua minggu. Masyarakat diperbolehkan keluar untuk bekerja, membeli makanan, berolahraga, dan pergi ke fasilitas kesehatan.
Suasana sepi saat lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona di Lagos, Nigeria, Jumat (27/3). Foto: REUTERS/Temilade Adelaja
Suasana sepi saat lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona di Lagos, Nigeria, Jumat (27/3). Foto: REUTERS/Temilade Adelaja
Bank juga diizinkan beroperasi dari pukul 08.00 hingga 14.00, dan boleh berkumpul maksimal 20 orang. Meski demikian, sekolah akan tetap diliburkan, penerbangan penumpang dilarang, restoran hanya boleh menerima pesanan take away, dan seluruh acara budaya dibatalkan.
Nigeria mengumumkan kasus corona pertama pada 28 Februari. Saat ini, sudah ada 1.932 pasien positif, 58 meninggal dan 319 sembuh.
Sejumlah petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara mengawasi proses ketibaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Malaysia
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan lockdown akan dilonggarkan pada 4 Mei mendatang. Dengan pelonggaran ini, hampir seluruh tempat usaha akan diperbolehkan untuk buka kembali, termasuk restoran.
Kendati demikian, perbatasan antar negara bagian masih ditutup. Warga Malaysia masih dilarang untuk mudik saat Hari Raya Idul Fitri nanti dan masih diwajibkan mengenakan masker dan mempraktikkan social distancing.
Cara berbagai negara hadapi pandemi corona Foto: REUTERS
Sementara kegiatan olahraga yang melibatkan kurang dari 10 orang, seperti jogging, badminton, atau bersepeda, sudah diperbolehkan.
Malaysia telah menerapkan lockdown dan pembatasan sosial sejak 18 Maret. Kasus corona pertama diumumkan pada 25 Januari, dan kini jumlah penderita mencapai 6.071 orang, 103 meninggal, dan 4.210 sembuh.
Traveler sedang bergegas pulang dari Bandara Birmingham di Inggris Foto: Shutterstock
Inggris
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memutuskan untuk melonggarkan lockdown setelah Inggris melewati puncak pandemi corona. Namun, sebagian warga Inggris memilih untuk tetap memberlakukan lockdown mandiri karena masih was-was dengan penularan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Ipsos Mori, sebanyak 60 persen responden mengaku belum berani untuk kembali mengunjungi bar dan restoran, menggunakan transportasi umum atau menghadiri acara yang mendatangkan kerumunan seperti pertandingan olahraga.
Pekerja NHS bertepuk tangan di luar Rumah Sakit York saat kampanye Clap for Carers di York, Inggris, Kamis (16/4). Foto: REUTERS / Lee Smith
Sementara, 40 persen responden lainnya enggan pergi berbelanja dan mengantarkan anaknya ke sekolah. Sebanyak 30 persen sisanya mengaku khawatir untuk kembali bekerja atau berkumpul dengan teman.
Inggris mulai menerapkan lockdown sejak 23 Maret dan mengumumkan kasus pertama pada 31 Januari. Kini, jumlah penderita mencapai 177.454 dan 27.510 meninggal.
Suasana kota Manshiyat Naser di Mesir. Foto: Getty Images
Mesir
Berbeda dengan negara lain yang melonggarkan lockdown karena kasus corona menurun, Mesir melonggarkan lockdown karena menyambut bulan Ramadhan. Padahal, kasus baru virus corona tercatat meningkat di Mesir.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Mostafa Madbouly menyatakan kegiatan bisnis akan diizinkan untuk beroperasi kembali serta jam malam akan dipangkas. Mulai Jumat (24/4), jam malam akan dimulai lebih lambat satu jam menjadi pukul 9 malam hingga 6 pagi.
Seniman pantomim Ahmad Naser memberikan cairan hand sanitizer kepada anak-anak sebagai bentuk pencegahan corona di distrik Darb Al-Ban, Islamic Cairo, Mesir. Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Warga memakai masker berjalan di depan Masjid El Sayeda Zainab yang ditutup di dekat pasar yang menjual lentera di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS / Mohamed Abd El Ghany
Sementara, masjid tetap ditutup dan kegiatan publik keagamaan masih dilarang.
Mesir melakukan lockdown parsial sejak 15 Maret dengan menutup bandara, sekolah, universitas, dan gym. Adapun kasus corona pertama di Mesir diumumkan pada 15 Februari, dan kini jumlah penderita mencapai 5.895 orang, 406 meninggal, dan 1.460 sembuh.
---
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.