Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Daftar Tragedi Bus Maut Rombongan Siswa Sekolah: Subang hingga Situbondo
13 Mei 2024 14:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bus rombongan study tour pelajar SMK Lingga Kencana Depok kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). 11 korban dinyatakan tewas dalam insiden ini.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan rombongan study tour ini bukan kali pertama terjadi. Sejumlah kecelakaan dialami para pelajar saat mereka melaksanakan karya wisata hingga ada yang memakan puluhan korban jiwa. Berikut daftarnya:
1. Tragedi Paiton, 8 Oktober 2003
Tanggal 8 Oktober 2003, bus rombongan study tour SMK Yayasan Pembina Generasi Muda (Yapemda) mengalami kecelakaan di Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, kawasan Banyu Blugur, Situbondo, Jawa Timur. Sebanyak 54 orang tewas dalam insiden ini.
Kecelakaan ini juga disebut sebagai tragedi Paiton karena lokasinya yang dekat dengan PLTU Paiton.
Kala itu, para siswa SMK Yapemda Yogyakarta baru saja melaksanakan study tour di Bali dan akan kembali ke Yogyakarta. Mereka menggunakan tiga bus AO Transport.
Bus tersebut melaju di malam hari di Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi yang memiliki dua jalur. Saat tiba di tikungan di kawasan Banyu Blungur, ada truk dari jalur berbeda tiba-tiba menghantam bagian depan salah satu bus rombongan.
ADVERTISEMENT
Dari belakang, juga ada sebuah truk pengangkut barang yang menabrak bus tersebut hingga posisi bus terjepit dua truk. Para penumpang tidak dapat membuka pintu keluar yang macet akibat tabrakan tersebut. Beberapa berhasil melarikan diri melalui jendela.
Tak lama kemudian, api menyala akibat tangki bahan bakar bocor. Kobaran api semakin besar hingga membakar seluruh badan bus. Para penumpang yang terdiri dari pelajar dan guru tewas terpanggang.
Sebanyak 49 siswi, 2 siswa, 2 guru, dan seorang pemandu wisata meninggal dunia. Sopir bus dan asistennya mengalami luka parah.
2. Laka Maut SMP Islam Ar-Ridho, 7 Juli 2007
7 Juli 2007, kecelakaan maut terjadi di kawasan Ciloto, Jawa Barat sekitar pukul 10.20 WIB. Bus berisi 54 orang itu membawa rombongan pelajar SMP Islam Ar-Ridho.
ADVERTISEMENT
Kala itu bus sedang menuju ke Taman Cibodas, Jawa Barat. Begitu tiba di turunan Ciloto, bus tiba-tiba oleng. Bus kemudian menabrak kendaraan dari arah berlawan yakni 2 mobil hingga sepeda motor.
Bus lalu berpindah ke jalur sebelah kiri dan menabrak dua mobil yang berada di depannya. Kemudian bus kembali ke jalur kanan lalu menabrak tembok dan pagar jembatan hingga jatuh ke dalam jurang.
16 orang tewas, 28 orang mengalami luka berat dan 14 orang luka ringan dalam insiden ini.
3. Bus Maut SMAN 1 Sidoarjo, 18 Januari 2024
18 Januari 2024. Bus Pratama Putra yang mengangkut rombongan SMAN 1 Sidoarjo mengalami kecelakaan di KM 577.600 A Tol Solo-Ngawi, sekitar pukul 20.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan itu mengakibatkan 1 penumpang meninggal dunia dan 15 orang mengalami luka ringan.
Kasat PJR Polda Jatim kala itu, AKBP Alex Sandy, mengatakan kecelakaan ini berawal saat ada mobil Colt Diesel dengan nopol H 8216 GE melaju dari barat ke timur di lajur lambat.
"Saat melintas di KM 577.600A ban kiri (Colt) belakang meletus dan oleng ke kanan lalu terbalik di lajur cepat," ujarnya.
Tepat di belakang mobil tersebut terdapat bus rombongan SMAN 1 Sidoarjo bernopol W 7374 UP. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
"Tertabrak bus nopol W 7374 UP yang berada di belakangnya," jelasnya.
4. Kecelakaan bus maut di Subang, 11 Mei 2024
11 Mei 2024, kecelakaan bus maut terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Kecelakaan melibatkan lima kendaraan, termasuk bus pariwisata Putera Fajar yang berisi rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
ADVERTISEMENT
Mulanya, bus oleng karena rem blong saat berada di turunan di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Sopir yang hilang kendali kemudian menabrak mobil Feroza dan tiga motor, lalu terguling.
Korban tewas akibat kecelakaan maut bus tersebut mencapai 11 orang. Mereka terdiri dari siswa, guru, hingga pemotor.