Daging Kerbau Beku Kurang Diminati Masyarakat

3 Juni 2017 16:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Daging kerbau segar di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau segar di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Daging kerbau kurang diminati masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari sepinya pembeli daging kerbau beku di pasar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com), harga daging kerbau beku mencapai Rp 70-75 per kg. Meski demikian, pedagang mengaku jauh lebih untung menjual daging sapi atau kambing.
"Daging kerbau beku Rp 75 per kg, enggak banyak yang beli," ujar salah seorang pedangan kerbau beku di Pasar Jatinegara, Jakarta, Sabtu (3/6).
Daging kerbau impor asal India. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau impor asal India. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia selama ini memang mengonsumsi daging sapi atau kambing. Sehingga menurutnya, semurah apapun harga daging kerbau beku dan mahalnya daging sapi, masyarakat cenderung memilih daging sapi. Saat ini, harga daging sapi mencapai Rp 120 ribu per kg.
"Kebiasaan masyarakat ya daging sapi biar mahal enggak masalah," jelasnya.
Seorang penjual daging sedang bekerja. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penjual daging sedang bekerja. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Ia juga mengatakan, kebanyakan pembeli daging kerbau beku adalah pedagang bakso atau soto. Jarang ibu rumah tangga yang membeli daging kerbau beku.
ADVERTISEMENT
"Biasanya tukang bakso atau soto yang beli. Jarang kalau ibu-ibu," katanya.
Dalam sehari, keuntungan bersihnya menjual daging kerbau beku mencapai Rp 500-600 ribu. Berbeda ketika menjual daging sapi segar maupun beku.
"Untung bersih cuma Rp 500 ribu kalau Rp 600 lah maksimal. Beda jual daging sapi bisa jutaan sehari," tambahnya.