Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dahnil Anzar: Isu 98 Bukan Ancaman Prabowo, Itu Kaset Rusak yang Diulang-ulang
20 Juli 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan isu pelanggaran HAM tahun 98 bukan ancaman bagi Prabowo.
ADVERTISEMENT
Isu 98, kata Dahnil, kerap diangkat pada momen-momen kontestasi politik untuk menjatuhkan Prabowo.
“Isu 98 bukan ancaman buat Pak Prabowo, karena semua clear. Isu itu berhenti jadi komoditas politik para pembenci,” kata Dahnil kepada kumparan saat dihubungi pada Kamis (20/7).
“Itu kan kaset rusak yang diulang-ulang ketika ada momentum politik,” sambungnya.
Dahnil menyebut, terkait pertemuan dan dukungan mantan aktivis 98 yang juga kader PDIP, Budiman Sudjatmiko terhadap Prabowo, bukan untuk meredam isu 98 jelang Pemilu 2024.
Sebelumnya, Budiman mengakui dirinya sebagai aktivis pernah berseberangan dengan Prabowo yang merupakan tentara di zaman Orde Baru.
Tetapi setelah banyak berdiskusi dengan Prabowo, ia menyadari keduanya punya kesamaan visi kebangsaan.
"Berpikir bagaimana aku selamat tapi cita-cita tercapai, tapi bukan demi kepentingan diri. Selalu bicara pengorbanan dengan risiko paling tinggi. Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elite, kita pernah berhadapan. Tapi meski waktu itu di posisi beda, kami (sama-sama) pertaruhkan nyawa, kehormatan, cita-cita," kata Budiman usai menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).
ADVERTISEMENT
"Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu. Kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini seperti Pak Prabowo tidak terus diganduli masa lalu," tutur Budiman.
Menanggapi Budiman, Prabowo menilai keduanya dulu berseberangan karena keadaan. Ia sepakat keduanya ternyata punya banyak kesamaan visi dan misi.
"Kita memang pernah berhadapan tapi yang buat kita dulu suatu keadaan. Kondisi, sistem. Ternyata kenyataan, kita sebenarnya memiliki cita-cita yang sama. Memperjuangkan kesejahteraan rakyat, keadilan rakyat, kemakmuran bangsa. Itu persis juga cita-cita saya dari kecil," ujar Prabowo.