Dahnil soal Prabowo Naik Pangkat Jenderal: Sempat Menolak 3 Kali, Usul Panglima

29 Februari 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 4 untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 4 untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menhan Prabowo Subianto sempat menolak beberapa kali sebelum akhirnya menerima kenaikan pangkat istimewa menjadi Jenderal TNI, Rabu (28/2). Tawaran itu sudah ada sejak awal ia menjabat Menhan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (29/2).
"Pas awal Pak Prabowo jadi Menhan itu sudah diusulkan kemudian Pak Prabowo menolak. Beliau menganggap belum banyak melakukan perubahan di Kemhan, dia ingin banyak bekerja saja dulu," kata Dahnil melalui sambungan telepon.
Ia menambahkan, tawaran kedua datang lagi setahun kemudian. Di tahun ketiga pun demikian. Sebab, saat itu sebagai Menhan, Prabowo sudah mendapat penghargaan Bintang Yudha Dharma Utama.
Bintang Yudha Dharma Utama adalah tanda kehormatan yang diberikan untuk menghormati jasa dharmabakti seseorang yang melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan. Serta menghasilkan karya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.
"Tahun kedua juga ditawarkan lagi, tahun ketiga ketika Pak Prabowo memperoleh Bintang Yudha Dharma Utama itu hanya diberikan untuk Menhan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Peraturan Panglima TNI-nya ketika sudah dapat Bintang Yudha Dharma Utama biasanya Menhan disertai dengan pengajuan pengangkatan kenaikan pangkat. Tapi 2022 Prabowo belum siap," kata Dahnil.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai Rapat Pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Akhirnya Terima di 2024
Dahnil menjelaskan, akhirnya Prabowo tak bisa menolak ketika Panglima TNI Agus Subiyanto kembali mengusulkan hal yang sama. Presiden Jokowi pun setuju.
"Barulah pada tahun 2024 ketika Panglima TNI mengusulkan ke Presiden, Pak Prabowo otomatis baru bersedia dan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan keluarga TNI, dalam hal ini Panglima dan Presiden," kataya.
"Diajukan oleh Panglima TNI, persisnya tanggal saya lupa, baru di 2024," sabung dia.
Lantas, apa alasan akhirnya Prabowo menerima?
"Karena Pak Prabowo kan selalu menolak tiap tahun. Diusulkan selalu menolak. Baru 2024 bersedia karena hampir 5 tahun kan menjabat sebagai Menhan. Bagi Pak Prabowo tentu tidak baik bila terus menolak," tutup Dahnil.
ADVERTISEMENT