Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra, mengatakan letusan pertama pada Senin (4/1), terjadi sekitar pukul 08.54 WIB. Letusan terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi 2 menit 34 detik.
“Tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut,” Armen, Senin (4/1).
Sementara itu, erupsi kedua terjadi pada pukul 11.50 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak. Armen menambahkan, kolom abunya berwana cokelat dan mengarah ke arah barat dan barat laut.
“Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo, maksimum 24 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 57 detik,” ujar Armen.
ADVERTISEMENT
Kini, Gunung Sinabung berstatus pada Level III atau Siaga. Untuk itu, ia meminta warga agar tetap waspada dan mematuhi anjuran dari pemerintah. Di antaranya adalah tidak melakukan aktivitas di desa yang sudah direlokasi yakni sejauh radius tiga kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
“Serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 km untuk sektor timur-utara,” ujar Armen.
Selain itu, lanjut Armen, apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
“(Kemudian) Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh,”ujarnya
“Selain itu masyarakat yang bermukim di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” pungkas Armen.
ADVERTISEMENT