Dalam 24 Jam, Global Shopping Festival 2018 Tembus Rp 450 Triliun

12 November 2018 2:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan 11.11 Global Shopping Festival 2018 tembus di angka RMB 213,5 triliun. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan 11.11 Global Shopping Festival 2018 tembus di angka RMB 213,5 triliun. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Festival belanja online terbesar di dunia, 11.11 Global Shopping Festival atau Single Day, tahun ini berhasil menorehkan rekor baru dengan gross merchandise volume (GMV) sebesar RMB 213,5 miliar atau Rp 450, 6 triliun. Pendapatan ini resmi memecahkan rekor di tahun sebelumnya yang mencapai RMB 168,2 miliar atau setara dengan lebih dari Rp 355 triliun
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita telah melewati hari yang begitu penting. Dan kami selalu berharap tahun depan bisa terus menorehkan rekor baru," ucap CEO Alibaba, Daniel Zhang, di penutupan Global Shopping Festival, Shanghai, Senin (12/11) dini hari.
Secara keseluruhan, GMV di Single Day 2018 sudah mencapai RMB 200 miliar pada pukul 22.28 waktu Shanghai. Sedangkan pada pukul 23.18, tercatat sudah ada lebih dari 1 miliar pemesanan yang diantarkan kepada konsumen.
Penutupan 11.11 Global Shopping Festival 2018 tembus di angka RMB 213,5 triliun. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan 11.11 Global Shopping Festival 2018 tembus di angka RMB 213,5 triliun. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Hingga Single Day ditutup, terdapat 237 merek yang berhasil mencatat penjualan senilai lebih dari Rp 211 miliar. Jepang, US, dan Korea Selatan menjadi tiga negara yang paling banyak menjual produknya bagi pasar China dalam festival ini.
Tak hanya memberikan pengalaman belanja online, Alibaba mencoba memberikan pengalaman lebih di festival tahun ini. Dengan konsep new retail, mereka coba menarik konsumen China dengan memadukan pengalaman belanja secara offline dan online sekaligus.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa terlihat dari beberapa ekosistem Alibaba seperti Intime dan Easyhome. Dengan menggunakan teknologi canggih yang dikembangkan Alibaba, para konsumen bisa datang ke toko untuk mencoba barang secara digital dengan augmented reality, dan membelinya secara offline atau online di toko tersebut.
Jika dilihat dari GMV-nya, Jepang, USA, Korea Selatan, Australia, Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol, Selandia Baru, dan Italia, secara berurutan menjadi negara yang paling banyak mengekspor produknya ke China dalam acara ini. Sementara, produk yang paling banyak dibeli adalah suplemen kesehatan, susu bubuk, masker kecantikan, popok, dan serum.