Dalam Sepekan, 14 Ibu Kota Provinsi di Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban

13 Agustus 2021 16:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Mujahidin memegang senjata untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam perang mereka melawan Taliban, di pinggiran provinsi Herat, Afghanistan, Sabtu (10/7). Foto: Jalil Ahmad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Mujahidin memegang senjata untuk mendukung pasukan Afghanistan dalam perang mereka melawan Taliban, di pinggiran provinsi Herat, Afghanistan, Sabtu (10/7). Foto: Jalil Ahmad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pergerakan pasukan Taliban dalam menguasai wilayah-wilayah Afghanistan semakin cepat sejak dimulai penarikan pasukan militer Amerika Serikat dan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, dalam satu pekan terakhir, sebanyak 14 ibu kota provinsi di Afghanistan yang jatuh ke tangan kelompok pemberontak.
Afghanistan sendiri memiliki total 34 provinsi, sehingga masih ada 20 lainnya yang masih sepenuhnya di bawah kendali pemerintah.
Berikut adalah daftar kota-kota yang telah direbut oleh Taliban.

1. Kota Zaranj, Provinsi Nimroz

Ibu Kota Zaranj terletak di Provinsi Nimroz, bagian selatan Afghanistan. Kota ini jatuh ke tangan kelompok militan pada tanggal 6 Agustus. Zaranj adalah kota pertama yang direbut oleh Taliban sejak eskalasi serangan terhadap tentara Afghanistan pada Mei.

2. Kota Sheberghan, Provinsi Jawzjan

Ibu Kota Provinsi Jawzjan, Sheberghan, menjadi kota kedua yang direbut oleh Taliban. Bahkan, pemberontak mengeklaim telah menguasai seluruh wilayah provinsi ini pada 7 Agustus.
ADVERTISEMENT
Pertempuran besar dilaporkan terjadi di Sheberghan, dan gedung-gedung pemerintahan telah diinfiltrasi oleh Taliban. Pasukan keamanan Afghanistan mengatakan pertempuran masih terus berlanjut hingga kini.
Pria di Afghanistan membawa senjata saat menghadiri pertemuan untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan dan bahwa mereka siap untuk berperang melawan Taliban. Foto: Stringer/Reuters

3. Kota Sar-e-Pul, Provinsi Sar-e-Pul

Kota Sar-e-Pul, ibu kota dari Provinsi Sar-e-Pul, direbut Taliban pada 8 Agustus. Kota ini jadi yang pertama dari tiga kota yang direbut di hari bersamaan.
“Taliban mengambil alih gedung-gedung pemerintahan di Sar-e-Pul, menyebabkan pejabat-pejabat melarikan diri dari pusat kota ke pangkalan militer terdekat,” ujar anggota dewan Provinsi Sar-e-Pul, Noor Rahmani, pada Minggu (8/8).

4. Kota Kunduz, Provinsi Kunduz

Kota Kunduz jatuh ke tangan Taliban pada 8 Agustus. Kota yang berpenduduk 270.000 jiwa ini disebut sebagai “hadiah” yang strategis, mengingat lokasinya sebagai gerbang menuju provinsi-provinsi utara Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Provinsi-provinsi tersebut diketahui memiliki kekayaan mineral yang berlimpah dan lokasinya berdekatan dengan Asia Tengah.

5. Kota Taloqan, Provinsi Takhar

Kota Taloqan direbut di hari yang sama dengan Kota Sar-e-Pul dan Kunduz. Ibu Kota dari Provinsi Takhar, utara Afghanistan, ini jatuh ke tangan militan pada malam hari.
Dengan direbutnya kota ini, Taliban langsung membebaskan seluruh narapidana di penjara dan memaksa pejabat-pejabat pemerintah untuk melarikan diri.

6. Kota Aybak, Provinsi Samangan

Kota Aybak di Provinsi Samangan, masih di utara Afghanistan, direbut oleh pasukan Taliban pada 9 Agustus.
“Taliban tengah bertempur dengan pasukan Afghanistan untuk merebut markas besar kepolisian serta kompleks pemerintahan provinsi,” ujar seorang anggota dewan di Aybak, Ziauddin Zia, pada Senin (9/8).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sejumlah area di Kota Aybak sudah sepenuhnya di bawah kendali Taliban.

7. Kota Pul-E-Khumri, Provinsi Baghlan

Menurut para penduduk kota, Ibu Kota Provinsi Baghlan, Pul-e-Khumri, direbut oleh kelompok pemberontak pada 10 Agustus. Baghlan adalah provinsi yang berlokasi di Afghanistan tengah.
Pria bersenjata mengangkat senjata saat mendukung pasukan keamanan Afghanistan dan bahwa mereka siap untuk berperang melawan Taliban. Foto: Stringer/Reuters

8. Kota Faizabad, Provinsi Badakhshan

Dewan Provinsi Badakhshan melaporkan bahwa Ibu Kota Faizabad telah jatuh ke tangan Taliban per 11 Agustus. Kota ini menjadi kota kedelapan yang direbut oleh Taliban sejak 6 Agustus lalu.

9. Kota Ghazni, Provinsi Ghazni

Kota strategis Ghazni direbut kelompok pemberontak pada 12 Agustus. Jatuhnya kota ini merupakan pukulan besar dan ancaman terhadap Pemerintah, mengingat lokasinya yang relatif dekat dengan Ibu Kota Kabul (150 km).
ADVERTISEMENT

10. Kota Firus Koh, Provinsi Ghor

Di tanggal yang sama, yakni 12 Agustus, Taliban mengeklaim kendali atas Kota Firus Koh, Ibu Kota Provinsi Ghor.
Salah seorang pasukan keamanan menyatakan kota ini diserahkan ke Taliban di malam hari, tanpa adanya pertempuran.

11. Kota Qala-E-New, Provinsi Badghis

Kota ini direbut pada Jumat, 13 Agustus bersamaan dengan ketiga kota lainnya. Kota Qala-e-Naw berlokasi di Provinsi Badghis, barat laut Afghanistan.

12. Kota Kandahar, Provinsi Kandahar

Kota terbesar kedua Afghanistan ini jatuh ke tangan Taliban pada Kamis (12/8) tengah malam. Lepasnya kota ini dari kendali pemerintah menyebabkan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris, menarik diplomatnya.
Perebutan Kandahar oleh Taliban semakin mengancam posisi pemerintah Afghanistan. Bahkan, Taliban diprediksi merebut Ibu Kota Kabul dalam kurun waktu tiga bulan.
Serangan Taliban Foto: AP/Massoud Hossaini

13. Kota Lashkar Gah, Provinsi Helmand

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kota Lashkar Gah adalah Ibu Kota dari Provinsi Helmand di selatan Afghanistan. Lokasi ini sudah menjadi medan tempur pasukan-pasukan asing, seperti Inggris dan AS, dengan Taliban.
Kota ini jatuh ke kendali Taliban pada Jumat (13/8), bersamaan dengan ketiga kota lainnya yaitu Kandahar, Herat, dan Qala-e-Naw.

14. Kota Herat, Provinsi Herat

Setelah bentrok antara tentara Afghanistan dan Taliban selama berhari-hari, kota strategis ini direbut oleh para pemberontak. Kota Herat merupakan lokasi berdirinya Kompleks PBB Afghanistan.
Setelah Herat direbut pada Jumat (13/8), Taliban menahan komandan milisi veteran, Mohammad Ismail Khan. Khan diserahkan kepada para pemberontak bersama dengan gubernur dan sejumlah pasukan keamanan di bawah pakta perjanjian.
“Taliban sepakat bahwa mereka tak akan mengancam atau melukai pejabat pemerintahan yang menyerah,” ujar anggota dewan Provinsi Herat, Ghulam Habib Hashimi.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: