Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dalam Tiga Tahun WNI ke Kamboja Meroket 638 Persen, Tergiur Online Scamming
16 Desember 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kemlu mengakui adanya lonjakan WNI masuk ke Kamboja secara ilegal. Mereka turut pula mengakui lonjakan karena tawaran pekerjaan di sektor online scamming.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan data imigrasi Kamboja juga tercatat hingga bulan September 2024 ada 123 ribu WNI kita yang berkunjung ke Kamboja. Ini ada peningkatan 32 persen dibanding tahun lalu,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha di Kantor Kemlu, Jakarta, Senin (16/12).
Judha mengatakan, WNI yang berada di Kamboja itu tidak melaporkan diri berada atau sedang bekerja di negara tersebut.
“Berdasarkan latar lapor diri di KBRI Phnom Penh di tahun 2020 ada 2.330 WNI yang tercatat lapor diri. Di tahun 2023 melonjak menjadi 17.212. Berarti ada lonjakan 638 persen antara tahun 2020 hingga tahun 2023,” kata dia.
“Data imigrasi izin tinggal 89.000 yang lapor diri hanya 17.000,” lanjutnya.
Judha menyampaikan, lonjakan WNI di Kamboja itu terkait dengan tawaran pekerjaan sebagai pekerja penipuan online. Bahkan, kata dia, pekerjaan tersebut menjadi kecenderungan normalisasi sebagai mata pencaharian baru.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat ada beberapa iklan yang sudah terus terang menyampaikan menawarkan bekerja sebagai scammer. Dan kami juga mencatat kasus yang sedang kami tangani dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan memang berangkat sudah ditawari sejak awal bekerja sebagai scammer,” tutur dia.
Lebih lanjut, Judha mendorong kepada pemangku kebijakan di Indonesia menentukan langkah koordinatif untuk mencegah lebih banyak WNI yang teriming-imingi bekerja di Kamboja apalagi sebagai online scammer.