Dampak Bakar Sampah di DIY, dari Kebakaran Lahan hingga Rusak Kabel Optik

Tumpukan sampah di sudut Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) pagi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Tindakan warga membakar sampah menyebabkan beberapa kali terjadi kebakaran lahan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, bakar sampah ini juga menyebabkan kabel optik rusak di Kota Yogyakarta.

Plt Kalak BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan sepanjang Agustus ini terdapat 5 kasus kebakaran lahan akibat pembakaran sampah

"Kalau yang lahan lebih kurang 5 kali ada yang di Semin (Kabupaten Gunungkidul), kemudian yang di Merapi juga pernah sekali. Rata-rata di pegunungan-pegunungan di hutan-hutan itu," kata Noviar melalui sambungan telepon, Jumat (25/8).

Noviar menjelaskan rata-rata terjadi karena saat masyarakat membakar sampah api melebar sehingga menyebabkan kebakaran.

"Karena kering. Jadi diharapkan kepada masyarakat tidak membakar-bakar (sampah) saat musim kering karena itu gampang sekali (terbakar)," katanya.

"Apalagi kemarin ada yang di (bandara) Adisutjipto kebakar (sebagian lahannya) karena masyarakat bakar sampah juga. Merembet sampai ke bandara," ujarnya.

Untuk yang di permukiman, bakar sampah juga menyebabkan kerusakan kabel optik.

"Kaya kemarin ada yang bakar sampah di timur (Stadion) Mandala Krida sampai kabel optik punya Kominfo sampai tak berfungsi. Tapi kan langsung dibetulin. Sampai kebakar kabel optiknya," ujarnya.

Selain risiko tersebut, pembakaran sampah juga meningkatkan polusi. Terlebih saat ini tak ada hujan yang bisa membersihkan udara.

"Karena nanti gini, selama satu bulan terakhir kualitas udara di Yogya jelek juga. Jadi karena sering bakar-bakar sampah itu. Kering terus kualitas udara jelek," ujar dia.

Ilustrasi bakar sampah. Foto: Shutterstock