Dampak Corona, Warga Hong Kong dan Taiwan Panik Borong Tisu Toilet

8 Februari 2020 2:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat saat membeli kotak masker di Hong Kong. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat saat membeli kotak masker di Hong Kong. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus virus corona yang semakin bertambah tiap harinya membuat warga Hong Kong panik. Kepanikan ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir akibat beredar rumor persediaan makanan dan tisu toilet mulai habis.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Sabtu (8/2), sejumlah supermarket di Hong kong terlihat dipadati masyarakat. Troli-troli pengunjung terlihat dipadati dengan mi, beras, daging, hingga tisu toilet sebagai persediaan.
Karyawan toko membawa kotak masker di Hong Kong. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
"Semua orang menyambar apa pun yang bisa mereka dapatkan. Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi," ungkap perempuan berusia 72 tahun bermarga Li yang juga ikut mengambil dua kantong tisu toilet.
Suasana di dalam pertokoan di Hong Kong. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Meski pemerintah telah menjamin pasokan aman, nyatanya masyarakat tetap panik. Pemerintah Hong Kong pun mengutuk pihak yang menyebarkan desas-desus terkait berkurangnya persediaan makanan dan kebutuhan lainnya.
Sementara itu, pihak supermarket mulai membatasi barang-barang yang dijual, khususnya antiseptik.
Pemeriksaan virus corona warga Taiwan. Foto: Chen Chi-chuan / AFP
Kepanikan tidak hanya terjadi di Hong Kong. Media lokal Taiwan juga melaporkan ludesnya barang-barang kebutuhan, terutama tisu toilet. Sebab, sebelumnya sempat beredar rumor produksi masker akan ditingkatkan, sehingga bahan baku untuk membuat tisu toilet jadi berkurang.
ADVERTISEMENT
"Ini benar-benar salah. Bahan baku untuk tisu toilet dan masker wajah berbeda. Tolong jangan percaya rumor," tulis Presiden Tsai Ing-wen di Facebook-nya.
Warga berbelanja di sebuah department store di Singapura. Foto: Nur-Azna Sanusi/REUTERS TV via REUTERS
Panic buying juga telah terjadi di Singapura. Usai Kementerian Kesehatan Singapura menetapkan bahaya virus corona pada level oranye, warga pun panik dan berbondong-bondong perlengkapan dan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Sejauh ini, wabah virus corona telah menewaskan 637 orang di China. Sementara itu, satu orang dinyatakan meninggal di Hong Kong akibat terjangkit corona.
Mulai hari ini, Hong Kong akan mulai mengkarantina semua pendatang dari daratan China selama dua minggu. Otoritas setempat pun mengingatkan bagi siapa pun yang ketahuan melanggar, maka akan menghadapi hukuman enam bulan penjara.
ADVERTISEMENT