Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dampak Cuaca Ekstrem, 15 Kecamatan di Cilacap Dilanda Banjir
11 Oktober 2022 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Banjir melanda 15 kecamatan di Kabupaten Cilacap imbas cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. Ribuan orang terpaksa mengungsi.
ADVERTISEMENT
Analis Kebencanaan BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo mengatakan, ada 42 desa di 15 kecamatan yang terdampak banjir. Namun, saat ini kondisinya mulai surut. Para pengungsi berangsur kembali ke rumahnya.
"Secara umum, sudah kembali ke rumah masing-masing sudah kembali pulang dan membersihkan rumah," ujar dia lewat keterangan tertulis, Selasa (11/10).
Ia menyebut, pengungsi paling banyak terdapat di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten dengan 2.500 pengungsi. Di Kecamatan Sidareja, ada 72 jiwa yang mengungsi ke Koramil Sidareja.
Selain itu ada pula pengungsian di Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Kroya.
"Saat ini yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir adalah sarana kesehatan lingkungan (Sarkesling) seperti sapu, pel dan disinfektan, khususnya di Desa Kalijeruk karena terendam cukup lama, perlu pembersihan, juga memerlukan sabun cuci," ujarnya.
Terkait kerugian materil, ia menyebut belum bisa merinci. Mengingat, penghitungan kerugian bisa dilakukan ketika perincian dilakukan sampai pasca-bencana.
ADVERTISEMENT
Meskipun kondisi hujan berkurang dan banjir sudah mulai surut, Gatot menyebut warga masih perlu siaga. Mengingat, prediksi BMKG cuaca ekstrem yang melanda Pulau Jawa masih akan berlangsung hingga 15 Oktober 2022.
"Kepala BMKG Dwikorita menyampaikan pentingnya percepatan penyampaian informasi ke masyarakat. Oleh karena itu, kita gunakan WAG (WA Grup) untuk menyampaikan informasi ke masyarakat, terkait peringatan dini, peringatan cuaca ekstrem hujan lebat kita sampaikan satu jam sebelumnya," bebernya.
Dia pun meminta agar warga ikut melakukan assessment mandiri terhadap kondisi cuaca. Ia juga meminta dinas terkait ikut menyiagakan personel termasuk alat berat.
"Untuk warga secara umum disampaikan untuk pengamanan diri dan keluarga, cermati informasi cuaca, apabila terjadi hujan ekstrem bisa kembali tempat evakuasi yang telah ditentukan desa secara mandiri," kata Gatot.
ADVERTISEMENT