Dampak Gempa 6 M di Maluku Tengah: Pagar Gereja dan Rumah Warga Rusak

16 Juni 2021 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Kabupaten Maluku Tengah. Kekuatan gempa dimutakhirkan menjadi 6 magnitudo setelah sebelumnya disebut oleh BMKG 6,1 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Akibat gempa yang terjadi pada Rabu (16/6) siang ini, sejumlah rumah warga rusak. Pagar gereja Sounuli yang berada di Kecamatan Tehoru pun dilaporkan rusak.
"Hingga saat ini BPBD dan masyarakat melaporkan adanya dampak kerusakan pada beberapa rumah tinggal, salah satunya pada pagar gereja di desa Sounuli di kecamatan Tehoru akibat gempa itu," kata Kepala BMKG Dwikorita dalam konpers virtual.
Dwikorita tidak menjelaskan jumlah rumah yang rusak. Ia menyebut saat ini BPBD masih mendata dampak akibat gempa tersebut.
"BPBD masih mendata dampak gempa ini," ucapnya.
Sebelumnya, gempa ini sempat memicu tsunami kecil setinggi 0,5 meter di kawasan pantai Tehoru.
Selain itu, BMKG mencatat adanya 16 kali gempa susulan usai gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Maluku Tengah. Kekuatan gempa susulan ini lebih kecil, berkisar 1,9 hingga 3,7 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Sempat ada peringatan dini Tsunami yang dikeluarkan. Namun Dwikorita memastikan tsunami tidak akan terjadi karena aktivitas tektonik karena gempa hanya 6 magnitudo saja.
Potensi tsunami, kata dia, bisa terjadi akibat adanya longsoran bawah laut usai gempa. Sehingga, ia mengimbau kepada warga pesisir pantai di Maluku Tengah khususnya di daerah pantai Japutih dan pantai Atiahu untuk waspada.
"Berpotensi terjadi tsunami akibat longsor bawah laut atau tebing yang longsor ke laut. Maka masyarakat diminta apabila nanti merasakan guncangan gempa yang cukup kuat mohon segera menjauhi pantai, menjauhi batas kuning, menjauhi pantai menuju tempat yang lebih tinggi berjaga-jaga apabila ada kemungkinan tsunami terjadi akibat guncangan gempa susulan tanpa harus menunggu peringatan dini dari BMKG," kata Dwikorita.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: