Dampak Gempa 7,7 Magnitudo di Donggala, Bandara Palu Ditutup Sementara

28 September 2018 19:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Runway dengan Landasan L (Foto: Flickr/Javier Ortego Figueirai)
zoom-in-whitePerbesar
Runway dengan Landasan L (Foto: Flickr/Javier Ortego Figueirai)
ADVERTISEMENT
Gempa sebesar 7.7 magnitudo yang melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, turut dirasakan hingga Kota Palu. Gempa yang sempat berpotensi tsunami itu juga berdampak pada kondisi penerbangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan notam (Notice To Airmen) nomor H07377/18 yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia, Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang terletak di Palu ditutup sementara.
Penutupan bandara Palu itu dilakukan mulai Jumat (28/9) pukul 19.26 WITA hingga Sabtu (29/9) pukul 19.20 WITA.
"Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi," ujar AirNav Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima kumparan.
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
Donggala sudah diguncang beberapa kali gempa sejak pukul 13.25 WIB. Kekuatannya bervariasi, mulai 5,3 magnintudo, 6 magnitudo, 5,0 magnitudo hingga puncaknya sebesar 7.7 magnitudo sekitar pukul 17.02 WIB.
Gempa 7,7 magnitudo berpusat di 27 kilometer timur laut Kabupaten Donggala. Sementara kedalaman gempa berada di 10 km di bawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Gempa yang melanda Donggala itu hingga saat ini mengakibatkan satu orang tewas dan kerusakan di beberapa bangunan. Gempa tersebut terasa tidak hanya di Sulteng namun juga di Makasar, Sulsel dan Gorontalo.