Dampak Gempa Blitar, Satu Rumah Warga Banyuwangi Ambruk

22 Mei 2021 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga Banyuwangi ambruk, akibat Gempa Blitar, Sabtu (22/5). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga Banyuwangi ambruk, akibat Gempa Blitar, Sabtu (22/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Blitar, Jumat malam (21/5), mengakibatkan kerusakan hingga ke Kabupaten Banyuwangi. Satu rumah warga dilaporkan ambruk akibat gempa berkekuatan M 5,9 tersebut.
ADVERTISEMENT
Rumah tersebut adalah milik Baruq Ahmaq, warga Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Akibat guncangan selama 25 detik tersebut, dapur rumah miliknya luluh lantak rata dengan tanah.
Meski mengalami kerugian materiil, beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Warga bersama TNI bahu membahu membersihkan puing-puing material bangunan yang berserakan sekaligus melakukan pembenahan dapur korban.
"Benar. Ada satu rumah warga yang roboh di bagian dapur akibat gempa tadi malam. Mulai pagi tadi, kami (TNI) bersama warga melakukan pembersihan puing-puing bangunan," kata Danramil Kalibaru, Kapten Kav Mathori, saat dikonfirmasi Sabtu (22/5).
Rumah warga Banyuwangi ambruk, akibat Gempa Blitar, Sabtu (22/5). Foto: Dok. Istimewa
Diakui Mathori, sesaat setelah gempa bumi, pihaknya menginstruksikan babinsa di masing-masing desa untuk melakukan monitoring dampak gempa.
"Terus kita lakukan pendataan. Baru 1 rumah yang roboh. Mudah-mudahan tidak bertambah," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia meminta masyarakat Kalibaru tidak panik, meski harus tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.
"Apabila ada gempa terapkan prinsip drop, cover, dan hold on, tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berhenti. Carilah area terbuka yang jauh dari pohon, gedung, atau tiang listrik," tegasnya.
Sebelumnya, hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer tersebut memiliki parameter awal M 6,2. Namun, kekuatan gempa tersebut kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,9.