Dampak Gempa Swarm 35 Kali, 33 Rumah di Semarang Retak, 200 Orang Mengungsi

25 Oktober 2021 21:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 33 rumah di Kabupaten Semarang mengalami retak akibat guncangan gempa swarm. Sementara, 200 orang memilih mengungsi.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, posko pengungsian yang terletak di Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, itu menampung 120 warga dewasa dan 80 anak- anak.
"Ini hanya sementara ya menunggu perkembangan situasi hingga nantinya kembali ke rumah masing-masing. Dari 8 kecamatan terdapat 3 tempat yang terdampak gempa," ujar Luthfi di saat meninjau posko pengungsian di Pojoksari, Senin (25/10)
Selain mengecek kondisi pengungsi, Lutfhi juga memastikan dapur umum milik Polri dan TNI siap dioperasikan. Ia juga memastikan kondisi posko pengungsian menerapkan protokol kesehatan.
Anak-anak korban gempa Semarang di tenda darurat. Foto: Dok. Polda Jateng
'Kunjungan ini termasuk juga untuk mengecek penerapan prokes. Meskipun di tempat pengungsian, prokes harus tetap dijalankan. Biddokkes Polda bersama TNI dan Pemda akan terus melakukan pemantauan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, gempa swarm yang terjadi di Kabupaten Semarang dan Salatiga tidak berdampak serius pada bangunan fisik. Warga masyarakat hanya sedikit trauma.
"Anak-anak disiapkan tempat untuk bisa kembali bersekolah dan ibu-ibu kita beri pengarahan untuk kesehatan dan pemulihan trauma psikologis," imbuhnya.
Sementara, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 3 tenda pengungsian.
"Satu di kantor BPBD sebagai posko induk, lalu posko pendukung ada di halaman RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dan terakhir posko di Rowobajul Pojoksari," ujar dia.
Terkait kerusakan bangunan akibat gempa, Heru mengatakan 33 bangunan hanya mengalami retak ringan dan tidak terlalu parah.
"Berdasarkan laporan warga ada 33 rumah yang retak. Retaknya itu semacam 'retak rambut' seperti itu," terangnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, wilayah Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga masih terus diguncang gempa. Tercatat ada 35 gempa yang terjadi mulai Sabtu (23/10 dini hari hinggi, Senin (25/10) sore hari.
Gempa susulan terakhir dengan magnitudo 2,7 terjadi sekitar pukul 14.43 WIB. Pusat gempa di 16 km tenggara Kabupaten Semarang dengan kedalaman 10 km.
=====
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.