Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dampak Negatif Hallyu: Salah Konsep tentang Kehidupan Korsel hingga Tugas Wamil
23 Desember 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Kepopuleran budaya pop Korea saat ini sudah tak perlu diragukan lagi. Mulai dari musik, budaya, fashion, hingga tren kecantikan Korea diminati masyarakat global.
ADVERTISEMENT
Hal ini tak lepas dari pemerintah Korea Selatan memfasilitasi dan mendukung industri ini. Atas dukungan tersebut, Korea berhasil melakukan ekspor budaya yang mempengaruhi cara pandang masyarakat global terhadap Korea secara umum.
Profesor Studi Internasional dari Korea University, Andrew Kim, menilai hasil dari soft power terhadap pandangan masyarakat global tentang Korea juga memberikan dampak negatif. Meski, ia tak menampik soft power juga memberikan dampak positif bagi Korea.
“Pertama, orang di luar Korea mengembangkan sebuah konsep lewat K-Drama dan K-Pop secara tidak realistis. Contohnya potret gaya hidup yang berbeda dengan tipikal orang Korea. Dan benar karena ada ribuan mahasiswa asing, mahasiswa pertukaran dan ketika saya berbicara mengenai Hallyu, sebagian besar komentar [mengarah kepada] pemahaman yang salah tentang Korea dari K-Pop atau video dan mereka mempercayai masyarakat Korea menikmati gaya hidup mahal,” kata Kim dalam workshop bertajuk ‘The Rise of Korean Pop Culture’ yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di The Westin Jakarta, Senin (5/12).
Dampak negatif yang kedua adalah muncul stereotip bahwa gadis dan wanita di Korea bergantung kepada pria. Hal ini juga terbentuk dari tayangan K-Drama, meski dalam prakteknya gadis dan wanita di Korea tidak demikian.
ADVERTISEMENT
“Dampak negatif ketiga adalah K-Drama dan K-Pop terlalu menitikberatkan pada penampilan dan fashion. Ini berdampak pada tingginya demand terhadap operasi plastik di banyak negara Asia. Keempat, ekspetasi terhadap berat badan idol perempuan dan aturan berat badan 50 kg. Banyak yang mengira aturan tersebut harus diikuti oleh semua idol perempuan. Tentu saja hal ini generalisasi,” ungkapnya.
Kim mengungkapkan, ada pandangan bahwa idol perempuan Korea harus melakukan diet ekstrem demi mencapai berat badan 50 kg. Bahkan, dalam survei nasional yang dilakukan pemerintah pada 2016, 72% remaja perempuan berusia di bawah 18 tahun menilai mereka harus mengurangi berat badan. Dan dalam survei yang sama, ditemukan satu dari tiga perempuan di Korea mengidap gangguan makan (eating disorder).
ADVERTISEMENT
Jika berbicara soal budaya pop Korea, maka tidak akan lepas dari peran penggemar. Peran penggemar yang sangat aktif dan totalitas menjadi salah satu faktor budaya pop Korea seperti K-Pop pelan-pelan bisa diterima masyarakat global.
Kim mengatakan, penggemar tidak akan bosan mendengar lagu idol atau penyanyi kesukaan mereka berulang kali untuk meningkatkan statistik atau jumlah stream di situs musik. Mereka pun rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli album hingga merchandise.
Ketertarikan penggemar juga meluas kepada cara mereka memahami Korea, masyarakatnya, dan tata cara pemerintahan. Bahkan, ada penggemar yang beranggapan pemerintah Korsel mengintervensi kebebasan artis atau idol dalam berkarya. Hal ini pun dibantah oleh Kim.
“Saya rasa ada konsep yang salah terkait intervensi pemerintah Korea mengenai kebebasan si artis. Apa yang dilakukan pemerintah Korea adalah benar-benar menciptakan lingkungan supaya si artis dan kreator konten budaya memiliki sumber finansial untuk menciptakan konten budaya. Tapi, tidak mungkin pemerintah Korea mengintervensi yang bisa berdampak pada kebebasan artis atas apa pun yang mereka buat,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kim mengatakan hal itu terlihat dari jumlah ekonomi dan sosial yang diciptakan oleh industri pop Korea. Ia pun mengungkapkan industri pop atau industri kreatif Korea berkontribusi cukup besar terhadap total GDP negara.
“Mari kita sebut konteks budaya yang termasuk game online, musik K-Pop, K-Drama, dan K-Film. Dari data terbaru yang saya miliki dari tahun lalu, ada total lebih dari 30,6 miliar dolar AS atau 7,5% dari total GDP [dari game online hingga film]. Itu cukup besar. Itu jadi salah satu alasan pemerintah Korea sangat tertarik untuk menjadi bagian dari industri ini. Tapi sekali lagi tanpa mengintervensi kebebasan seni dalam cara apa pun,” jelasnya.
Kim juga mengomentari pandangan penggemar terhadap program wajib militer Korea, khususnya terhadap BTS yang satu per satu akan memulai masa wamil. Di kalangan penggemar, banyak dari mereka yang tidak ingin anggota BTS wamil karena akan mempengaruhi ekonomi dan GDP Korea. Bahkan, sempat muncul wacana untuk mengecualikan anggota BTS dari tugas wamil.
ADVERTISEMENT
“Di Korea, [wamil] adalah tugas ‘kudus’ untuk pria. Jika tubuh anda fit, maka anda harus wamil. Jadi kami memiliki kebijakan yang sangat ketat untuk pengecualian wamil. Ketika menyangkut pengecualian bagi mereka yang tidak memiliki masalah medis, saya hanya tahu satu [jenis] pengecualian [yaitu] ketika atlet Korea mendapatkan medali emas Olimpiade, maka mereka bisa dikecualikan dari wamil,” ujar Kim.
Sehingga, Kim menegaskan untuk mendapatkan pengecualian wamil, seseorang harus bisa mencapai sesuatu yang sangat penting secara nasional.
“Iya, popularitas BTS cukup baik untuk mengecualikan mereka dari wamil, tapi akan menjadi kontroversi. Jika setiap masyarakat Korea setuju mereka harus dikecualikan dari wamil, maka saya rasa keputusan yang [terlalu] mudah diberikan oleh pemerintah Korea,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tugas wamil tetap harus dijalankan anggota BTS terlepas dari prestasi dan masyarakat yang bangga atas popularitas mereka secara global.
“Banyak masyarakat Korea dan pria yang khususnya sudah wamil memiliki kepercayaan kuat bahwa terlepas dari pencapaian mereka, wamil adalah tugas yang harus dilakukan setiap pria dan seharusnya tidak ada pengecualian untuk anggota BTS. Meski banyak masyarakat yang setuju mereka harus diperbolehkan tidak wamil supaya bisa tampil dan melakukan banyak hal baik bagi Korea,” pungkasnya.