Dampak Polusi Udara: Jerawatan, Alzheimer, hingga Kanker

16 Agustus 2023 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya memang sedang tinggi-tingginya. Perusahaan kualitas udara berbasis teknologi, Napas, menyebut bahwa dalam tiga bulan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek masuk dalam kategori “tidak sehat untuk kelompok sensitif” hingga “tidak sehat untuk semua orang”.
ADVERTISEMENT
Menurut KLHK, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab polusi di Jabodetabek semakin meningkat, mulai dari emisi dari industri PLTU, penggunaan kendaraan bermotor, hingga kemarau.
Dampak dari polusi udara tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari dampak akut hingga kronis.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengungkapkan dampak-dampak dari polusi udara itu.
Ngabila menyebut dampak akut polisi udara bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma akut, bronkitis akut, pneumonia.
"Juga bisa menyebabkan jerawat, alergi, eksim,dermatitis atau masalah kulit lainnya," kata Ngabila dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (16/8).
Sedangkan dampak kronisnya sangat berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan kelahiran prematur dan pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT
Polusi udara juga berpengaruh pada tingkat kesuburan seseorang karena bisa menyebabkan kemandulan/infertilitas. Selain itu juga menyebabkan penyakit vaskular seperti stroke, jantung, hipertensi dan diabetes melitus.
"Dampak akut juga bisa menyebabkan gangguan syaraf seperti alzheimer, ADHD, penuaan dini," jelasnya.
"Juga kanker baik pernapasan dan non pernapasan: prostat, kolorektal, payudara, endometrium," imbuhnya.
Cara Pencegahan
Manusia butuh udara untuk bernapas. Tetapi bila udara sedang tak baik apa yang harus dilakukan agar bisa terhindar dari polisi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar dampak polusi yang terhirup bisa diminimalisir. Pertama, dengan menghindari atau mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kedua memakai masker medis seperti N95/N99.
"Ketiga imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan influenzae tambahan per tahun terutama kelompok rentan," kata Ngabila.
ADVERTISEMENT
Bisa juga menggunakan air purifier atau menghirup uap air panas dan tetes minyak kayu putih/esensial untuk melegakan pernapasan.
Lengkapi nutrisi dengan suplemen vitamin C dan D3 sebagai pengganti sinar matahari pagi, juga asam lemak omega. Lalu terapkan pola hidup sehat CERDIK setiap hari yakni:
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk menghadapi el nino atau kemarau panjang Agustus-September ini, lakukan sejumlah tips untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke, yakni dengan cara:
1. Minum air cukup 2-3 liter per hari, jangan banyak minum saat malam hari karena akan mengganggu tidur. Untuk yang muslim bisa dilakukan 1 gelas sebelum dan sesudah salat.
2. Jangan menunggu haus baru minum terutama jika aktivitas outdoor.
3. Air putih adalah yang terbaik, hindari minuman manis dan teh atau kopi yang dpt memicu BAK lbh banyak/diuresis.
4. Hindari aktivitas di panas terik luar ruangan pada jam 10.00-15.00 atau jika melakukan aktivitas pastikan menggunakan sunscreen SPF 30 dioles merata, jaga asupan cairan, pakai topi lebar/payung, pakai baju berwarna terang untuk memantulkan cahaya dan bahan yang nyaman, adem, ringan, tipis.
ADVERTISEMENT