Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Dana Pembangunan 3 Rusun DKI Dicoret karena Pakai Skema Single Year
7 Agustus 2018 19:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti membeberkan alasan anggaran pembangunan 3 rumah susun (rusun) dicoret dari APBD 2018.
ADVERTISEMENT
Menurut Meli, pencoretan anggaran dilakukan karena pembangunan 3 rusun tidak bisa selesai pada tahun ini. Pasalnya dalam APBD 2018, anggaran pembangunan 3 rusun masuk dalam skema single year.
Skema single year tersebut, kata Meli, dikarenakan adanya pergantian Gubernur DKI Jakarta dari Djarot Saiful Hidayat ke Anies Baswedan. Meskipun sebenarnya, berdasarkan surat keputusan (SK) Gubernur, pembangunan rusun bisa dilakukan dengan skema tahun jamak (multi years)
“Karena itu (pembangunan rusun) single year kan. Kemarin itu karena ada periode pergantian gubernur kan tidak boleh multi years. Harusnya kan pembangunan rusun itu multi years berdasarkan SK Gubernur. Namun karena ada pergantian gubernur maka tidak boleh, jadi single year,” ujar Meli di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, (7/8).
ADVERTISEMENT

Meli mengatakan, untuk membangun rusun setidaknya dibutuhkan waktu minimal 14 bulan. Sehingga pihaknya memutuskan mencoret anggaran pembangunan ketiga rusun tersebut.
“Kita membangun itu (rusun) kan 14 bulan lah bisa sampe finishing, jadi harus multi years. Ditambah satu lokasi (Rusun Karang Anyar) ada yang revitalisasi. Jadi kan harus memindahkan dulu masyarakatnya, lalu bangunan lama harus dilelang dulu untuk penghapusan asetnya. Itu jelas tidak memungkinkan waktunya bila single year," jelas Meli.
Meli memastikan anggaran pembangunan ketiga rusun tersebut pasti dicoret tahun ini. Namun, pihaknya memastikan pembangunan tiga rusun tersebut akan kembali dianggarkan dengan skema tahun jamak (multi years) pada RAPBD 2019.
"Kita usulkan lagi (pembangunan 3 rusun) 2019-2020. Ini lagi pembahasan ini untuk pembahasan SK multi yearsnya,” tutup Meli.
ADVERTISEMENT
Diketahui anggaran pembangunan 3 rusun yang dicoret yakni pembangunan Rusun Jalan Inspeksi BKT Kelurahan Ujung Menteng sebesar Rp 361 miliar, Rusun PIK Pulogadung sebesar Rp 188 miliar, dan revitalisasi Rusun Karang Anyar Jakarta Pusat sebesar Rp 162 miliar. Rencananya, anggaran dengan total Rp 712 miliar tersebut akan dialihkan ke kegiatan lain.