Danau Sunter: Pengorbanan untuk Perubahan

23 Februari 2018 17:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan HBKB di Danau Sunter. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan HBKB di Danau Sunter. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kamis (18/1) pagi itu Danau Sunter Timur begitu sibuk. Mobil berat dan petugas dari Sudin Binamarga Jakarta Utara tengah sibuk merobohkan tembok-tembok di sekitar danau tersebut.
ADVERTISEMENT
Suara reruntuhan puing seirama dengan alat berat. Debunya membuat mereka yang ada di sekitarnya menutup mulut dan hidung.
Pemancingan di Danau Sunter Timur mulai dibongkar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemancingan di Danau Sunter Timur mulai dibongkar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Hari itu pedagang Danau Sunter Timur juga sibuk. Mereka sibuk memindahkan barang dagangan mereka dari warung yang tengah dirobohkan.
Danau Sunter saat itu memulai penataannya. Salah satu yang ditata adalah warung-warung yang ada di sekitar danau. Di wajah mereka kesedihan terlihat ketika warung yang telah bertahun-tahun ditempati, rata dengan tanah.
Pemancingan di Danau Sunter Timur mulai dibongkar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemancingan di Danau Sunter Timur mulai dibongkar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Mereka tahu warung yang sudah dirobohkan tidak bisa dibangun seperti semula. Meski begitu mereka tetap mendukung panataan tersebut.
“Ya enggak masalah. Malah lebih bagus dirapikan. Cuma sayangnya mendadak ngasih tahunya. Baru kemarin sore dikasih tahu mau ditertibkan,” ujar Emen, pedagang di Danau Sunter di hari itu.
ADVERTISEMENT
Setelah dibongkar mereka diberikan sebuah tenda biru untuk tempat berjualan. Lokasinya terlempar jauh dari tempat awal mereka berjualan, karena saat itu masih ada pengerjaan pedestrian di sekitar danau.
Dermaga baru di Danau Sunter. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga baru di Danau Sunter. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Satu bulan berlalu, setelah seluruh pedestrian selesai dikerjakan, Pemerintah Kota Jakarta Utara menata kembali para pedagang. Tenda-tenda biru yang tidak beraturan itu kini dijajarkan dalam satu barisan. Lokasinya berada di sisi selatan danau. Tidak jauh dari lokasi awal mereka.
“Kalau dibilang enak, jelas lebih enak sekarang. Lebih rapi,” ujar Agung (40), seorang pedagang di Danau Sunter Timur.
Agung yang sudah berjualan 10 tahun itu bercerita bahwa dulu warungnya lebih bagus dari yang sekarang. Warung miliknya terbuat dari bangunan tembok permanen.
ADVERTISEMENT
Tidak adanya bangunan warung dan tembok yang membatasi Danau Sunter Timur dengan jalan, membuat danau terlihat lebih terbuka. Pengguna jalan kini bisa melihat langsung keindahan danau dari atas kendaraan mereka ketika melintas. Baik dari Jalan Sunter Selatan, maupun dari Jalan Danau Permai Timur.
Pengorbanan dari para pedagang nyatanya memang tidak sia-sia. Pengunjung danau merasa lebih nyaman dengan kondisi danau saat ini.
Dermaga baru di Danau Sunter. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga baru di Danau Sunter. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Putri (22) misalnya. Ia yang datang bersama dua rekannya mengatakan Danau Sunter yang sekarang lebih bersih.
“Sekarang enak lebih bersih. Kalau dulu itu banyak cafe-cafe tempat ‘begitu’, enggak jelas,” ujarnya.
Ia berharap kondisi seperti ini bertahan selamanya. “Jangan cuma karena mau acara aja,” ujarnya.
Pemasangan bangku di Danau Sunter Timur. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemasangan bangku di Danau Sunter Timur. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Selain Putri ada juga pengunjung lainnya, Siska (25), yang baru pertama kali ke Danau Sunter. Ia memang tidak tahu bagaimana kondisi danau sebelumnya. Meski begitu ia merasa nyaman dengan yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
“Ini baru pertama kali ke sini. Enak sih nyaman. Rapi, bersih juga,” ujarnya.
Kondisi Danau Sunter yang lebih baik dari sebelumnya memang mengundang banyak wisatawan baru berkunjung. Mereka yang datang membawa rezeki bagi para pedagang di tenda biru berukuran 2x2 meter itu.