Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Danau Sunter yang 'Disulap' Hanya dalam Waktu Dua Bulan
20 Februari 2018 16:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Hanya tinggal menghitung hari menjelang perhelatan Festival Danau Sunter yang akan menjadi jawaban dari tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Padahal, baru sekitar tiga bulan lalu, tepatnya pada 29 November 2017, Susi memberikan tantangan kepada Sandi melalui video yang diabadikan oleh kumparan (kumparan.com) di Jenewa, Swiss. Sambil menikmati keindahan danau di Jenewa, Susi memberikan tantangan kepada Sandi untuk menyulap Danau Sunter menjadi seindah dan sebersih danau itu yang kemudian dijawab dengan tantangan adu cepat di Danau Sunter oleh Sandi.
Mengubah penampilan dan kualitas Danau Sunter bukanlah hal yang mudah. Saat meninjau lokasi festival pada 4 Januari 2018 lalu, Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad bahkan menemukan masih banyak hal yang perlu dibenahi. Padahal, waktu yang dimiliki hanya sekitar 2 bulan saja.
“Kita lihat sekarang masih banyak yang harus dibenahi. Misal ada bangunan tidak layak, kafe-kafe, dan pemancingan ikan harus dibuat lebih rapih,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Kamis (4/1).
Banyak yang perlu ia tata, terutama soal kebutuhan olahraga, kuliner, serta rekreasi, yang akan menjadi daya tarik Danau Sunter. Belum lagi, masalah kualitas air di Danau Sunter yang saat itu baru akan diperiksa oleh Dinas Lingkungan Hidup.
ADVERTISEMENT
Seluruh dinas terkait di Pemprov DKI pun segera merapat dan berbagi tugas. Seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air, Wali Kota Jakarta Utara, dan Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup (PKLH) yang harus segera bergerak.
Berbagai perbaikan pun mulai dilakukan, seperti yang dilakukan pada tanggul-tanggul di sisi danau. Perbaikan tersebut dimulai sejak Minggu (7/1) dengan melibatkan belasan pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Tidak hanya memperbaiki tanggul yang rusak, bentuk tanggul yang tadinya miring akan diubah menjadi tegak. Dalam satu hari, para anggota pasukan biru bekerja sejak pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB hingga seluruh tanggul beres.
Tidak hanya memperbaiki, seluruh dinas pun turun tangan menggelar kerja bakti membersihkan danau yang akan menjadi lokasi festival. Mulai dari Sudin Binamarga, PPSU, Sudin Sumber Daya Air, hingga Pramuka dan warga setempat. Mereka bahu membahu memangkas pohon, memperbaiki trotoar, juga mengangkut lumpur dari dalam danau.
"Tempat yang bersih tempat yang menyenangkan bagi semua orang. Hari ini kita bersihkan hal-hal yang bisa kita lakukan pembersihan," ujar Wali Kota Jakarta Utara Hussein Murad dalam apel Gerebek Sampah di GOR Sunter, Jakarta Utara, Minggu (14/1).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya membersihkan area Danau Sunter dari sampah, pihak Pemkot Jakarta Utara juga menggelar razia di sejumlah kafe, Jumat (19/1). Dari razia tersebut, para wanita penghibur atau pekerja seks komersil (PSK) yang tengah duduk-duduk di kafe digiring ke mobil Dinsos.
Tidak sampai di situ, Pemkot Jakarta Utara juga meminta koperasi pengelola danau untuk membenahi kafe serta warung yang berada di sekitar danau hanya dalam waktu dua minggu saja. Pada Kamis (18/1) petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara mulai memindahkan payung dan tempat duduk ke tengah jalan. Paving blok di pinggir danau, pembatas area danau dengan jalan raya, serta WC umum pun ikut dibongkar oleh Sudin Bina Marga Jakut.
ADVERTISEMENT
“Akan ditata, akan ditertibkan WC umum termasuk pagar-pagar yang ada juga. Pohon-pohon akan kita cabut, kita tata. Nanti kita uruk buat pedestrian,” ujar Wakil Wali Kota Jakarta Utara Djunaedi di pinggir Danau Sunter Timur, Kamis (18/1).
Sisi danau tersebut, akan dibangun plaza yang bisa digunakan bagi para pedagang untuk membuka lapaknya di zona food court plaza. Plaza yang dibangun di sisi Danau Sunter tersebut terlihat sangat luas dengan lebar sekitar 6 meter. Namun, ada pula pedagang yang dipindahkan ke tenda-tenda biru di sisi selatan danau.
Bukan hanya pedagang saja yang ditertibkan, lokasi pemancingan pun ikut dibenahi. Pada Rabu (24/1) eskavator mulai merobohkan pemancingan di sisi utara danau. Petugas PPSU pun dengan sigap terlihat mengangkuti bambu-bambu bekas pemancingan.
ADVERTISEMENT
Sisa sampah pembongkaran cukup banyak. Dalam satu hari, truk pengangkut sampah bekas bongkaran harus bolak-balik 20 kali. Pemancingan yang ditertibakan, kemudian direlokasi ke bagian selatan danau.
Trotoar di bagian luar Danau Sunter pun tidak luput dari perhatian. Di pekan terakhir bulan Januari 2018, jalur pedestrian yang ada di tepi danau tersebut dilebarkan hingga 4 meter dari yang semula hanya selebar 2 meter saja. Dominasi warna paving block yang menjadi bahan baku trotoar itu tampak serasi, merah tua dan abu-abu, membuat pedestrian menjadi cantik.
“Kalau kita persentasekan, ini penataan sudah 30 persen dari yang kita harapkan,” ujar Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad kepada kumparan, Minggu (28/1).
Sementara, hasil uji laboratorium telah keluar. Air Danau Sunter dinyatakan cukup bersih dan memenuhi syarat untuk berenang. Untuk membuktikannya, di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Minggu (28/1), digelar kegiatan berenang bersama yang diikuti 40 atlet gabungan dari Komando Lintas Laut Militer dan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Meski kualitas air sudah terbukti aman, namun TNI Angkatan Laut tetap menerjunkan 10 penyelam untuk melakukan survei bawah air danau, Minggu (11/2). Sebab, mereka harus memastikan tempat lomba tersebut aman dari benda-benda yang bisa membahayakan perenang seperti batang pohon, sampah maupun lumpur.
“Sejauh kaki tidak menyentuh dasar, itu tidak berbahaya. Makanya kita pastikan saja kalau kedalaman itu layak untuk berenang,” ujar Kasimatbeklam Dislambair Koarmabar, Mayor Laut Suplai Thomas D F kepada kumparan di Danau Sunter Timur, Jakarta Utara, Minggu (11/2).
Tidak hanya soal sampah dan lumpur saja, tim penyelam dari TNI AL juga telah memastikan tidak ada hewan buas yang membahayakan perenang dan pengunjung di Danau Sunter. Menurut Perwira Jasmani dan Rekreasi Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut, Kapten Eko Wijinarko, hanya ada ikan di danau tersebut.
ADVERTISEMENT
“Aman kita sudah sisir menggunakan jaring beberapa waktu lalu. Hasilnya tidak ada binatang buas. Mungkin kalau ikan besar iya ada, tapi buaya kita tidak pernah ada. Ular juga tidak ada,” ujar Eko kepada kumparan (kumparan.com) usai berenang di Danau Sunter Timur, Minggu (28/1).
Meski Danau Sunter dirombak habis, namun ekosistem di Danau Sunter akan tetap dijaga. Bahkan, pihak Pemkot Jakarta Utara akan menyiapkan unit untuk mengurus pelestarian hewan-hewan yang ada di danau tersebut.
Namun, untuk menjaga kebersihan dan kondisi kulit perenang, dua minggu sebelum Festival Danau Sunter diadakan, para ikan di Danau Sunter tidak boleh diberi makan. Sebab, selain membuat air kotor, bekas makanan ikan bisa menimbulkan gatal-gatal.
Setelah perbaikan tuntas, Danau Sunter siap digunakan untuk Festival Danau Sunter. kumparan (kumparan.com) menginisiasi program pelestarian danau di Indonesia. Kami akan memulai dari Festival Danau Sunter yang akan digelar pada Minggu (25/1).
ADVERTISEMENT
Selain lomba renang antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, banyak kegiatan yang akan dilaksanakan. Mulai dari senam bersama, atraksi jetski dan perahu naga, panggung hiburan, bazar UMKM, hingga puncaknya adalah adu cepat antara Wagub DKI Sandiaga Uno yang akan berenang melawan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang akan paddling.