Danau Toba Dapat Kartu Kuning, Ini Daftar 10 Geopark di RI yang Diakui UNESCO

25 September 2023 13:18 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Danau Toba yang menyandang status Global Geopark UNESCO sejak 2020 belakangan jadi sorotan. Statusnya terancam dicabut karena UNESCO telah memberikan kartu kuning. Ada hal-hal yang harus dibenahi.
ADVERTISEMENT
Tapi, bila dalam kurun waktu yang diberikan tak memenuhi standar UNESCO, bakal diberikan kartu merah dan dikeluarkan dari UNESCO Global Geopark.
Lantas, apa, sih, sebenarnya UNESCO Global Geopark?
UNESCO Global Geopark adalah sebuah wilayah geografis di mana situs dan lanskap yang menjadi aset geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
Dengan konsep ini, sebuah taman bumi (geopark) yang mendapat pengakuan UNESCO akan dikembangkan dengan pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan komunitas lokal.
Nah, di Indonesia, ada 10 taman bumi yang masuk UNESCO Global Geopark.
Dikutip dari laman Kemenparekraf, Senin (25/9), berikut daftarnya:

1. Geopark Batur

Geopark Batur merupakan geopark pertama yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark di Indonesia pada 2012 lalu. Geopark ini terletak di Bali.
ADVERTISEMENT
Geopark ini memamerkan keindahan alam berkat letusan besar gunung berapi yang membentuk Kaldera Ganda dan Danau Purba.
Bahkan sampai saat ini Gunung Batur masih aktif dan menghasilkan beragam batuan yang dapat dimanfaatkan warga untuk membangun rumah. Saat ini, tercatat ada 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur.

2. Geopark Gunung Sewu

Geopark Gunung Sewu telah diakui sebagai UNESCO Global Geoparks sejak 2015. Letaknya membentang di antara tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Geopark Gunung Sewu menyimpan kekayaan arkeologis warisan budaya manusia masa lalu.
Ada berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum di geopark ini. Jika ditotal Geopark Gunung Sewu memiliki 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite).
ADVERTISEMENT
Geopark ini memiliki sekitar 40 ribu bukit karst membuat Geopark Gunung Sewu menjadi kawasan karst terpanjang di Jawa.

3. Gunung Ciletuh Geopark

Gunung Ciletuh Geopark merupakan ditetapkan menjadi Global Geopark sejak tahun 2018 lalu. Ia terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa barat.
Geopark ini dikelilingi oleh hamparan aluvial dengan bebatuan unik dan pemandangan yang indah. Tidak hanya perbukitan batu, Geopark Ciletuh juga memiliki pantai dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.
Kawasan ini memiliki luas 126.000 hektare yang mencakup delapan kecamatan.

4. Geopark Rinjani

Geopark Rinjani yang berada di Nusa Tenggara Barat ini masuk sebagai Global Geopark setelah dinobatkan oleh UNESCO pada tahun 2018 lalu.
Geopark ini nyaris memenuhi separuh Pulau Lombok bagian utara, geopark membentang di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur.
ADVERTISEMENT
Geopark ini memiliki kombinasi keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat di dalamnya. Geopark Gunung Rinjani memiliki keragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.

5. Geopark Belitung

Geopark Belitung masuk menjadi Global Geopark pada 2020 lalu. Geopark yang berada di Kepulauan Bangka Belitung ini sukses mengantongi gelar sebagai Global Geopark sebab dinilai memiliki keberagaman geologis, seperti lanskap alam, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi yang telah terjadi di Belitung. Daya tarik lainnya, Belitung memiliki perpaduan budaya, biologis, dan geografis yang saling berkaitan.
Tak hanya itu, beraneka ragam fauna dan flora unik hidup di Pulau Belitung, di antaranya ikan toman, ikan hampala, tarsius, hingga tumbuhan herbal yang masih dilestarikan oleh penduduk lokal.
ADVERTISEMENT

6. Kaldera Danau Toba

Kaldera Danau Toba menjadi global geopark sejak tahun 2020 lalu. danau terbesar di Indonesia ini dijadikan geopark lantaran keragaman hayati dan budaya di kawasan ini.
Pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan juga menjadi salah satu alasan terpilihnya Geopark Danau Toba ke dalam UNESCO Global Geopark. Selain itu, Kaldera Danau Toba juga memiliki bentang alam yang beragam.
Pemandangan Danau Toba dari Pulau Samosir. Foto: Rahmat Utomo/kumparan

7. Ijen Geopark

Ijen Geopark terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Daya tarik Ijen ada pada geologi, biologi, budaya, serta fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia.
Geopark ini memiliki danau paling asam di dunia. Ijen memiliki 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia.
ADVERTISEMENT

8. Maros Pangkep Geopark

Maros Pangkep Geopark berada di Sulawesi Selatan. Geopark ini memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang khas.
Tak cuma itu, geopark ini juga dikenal sebagai kawasan karst terbesar ke-2 di dunia, setelah Cina Selatan. Di lokasi ini ada flora dan fauna serta nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
Keunikan lainnya adalah ada ratusan gua yang pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah. Bahkan, gua-gua yang menjadi “rumah” bagi jutaan spesies kupu-kupu.

9. Merangin Jambi Geopark

Salah satu keunikan dari Geopark Merangin adalah terdapat fosil flora Jambi. Hal ini dibuktikan dari adanya fosil tanaman yang ditemukan pada sebagian formasi batuan yang diperkirakan sudah ada sejak 296 juta tahun silam.
ADVERTISEMENT
Jenis fosil flora yang ditemukan di Geopark Merangin Jambi bermacam-macam. Mulai dari lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis yang bereproduksi melalui penyebaran biji.
Selain itu, situs purbakala ini juga dinobatkan sebagai salah satu spot rafting terbaik. Pasalnya, wisatawan berkesempatan untuk mengarungi Sungai Batang Merangin sambil melihat fosil di beberapa tempat pemberhentian.

10. Raja Ampat Geopark

Nah, yang terakhir adalah Geopark Raja Ampat yang memiliki gugusan kepulauan karst yang diperkirakan sudah berusia sekitar 439 juta tahu yang terletak di Pulau Misool, Papua Barat.
Salah satu alasan UNESCO menjadikan Raja Ampat sebagai Global Geopark adalah keragaman ekosistem laut di sana.
Pasalnya, sampai saat ini Geopark Raja Ampat menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tidak bisa ditemukan di belahan Bumi mana pun.
ADVERTISEMENT