Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Berbicara soal wisata di Sumatera Utara (Sumut) tak akan lengkap rasanya bila tak membahas salah satu destinasi yang sudah dikenal banyak orang, apalagi kalau bukan Danau Toba .
ADVERTISEMENT
Airnya yang berwarna hijau cenderung tua, terihat sangat menawan ketika terpapar cahaya matahari di pagi dan sore hari. Ditambah lagi dengan lantunan lembut suara air danau yang dihembus angin. Tentu hal itu bisa menjadi terapi rileksasi alami bagi penikmatnya.
Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan Danau Toba dimiliki oleh tujuh kabupaten yang berada di Sumut, yakni Kab. Simalungun, Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanulli Utara, Kab. Toba Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Dairi.
Rapidin menjelaskan bahwa pemerintah pusat, provinsi dan ketujuh kabupaten sama-sama berjuang untuk memajukan daerah wisata Danau Toba ini agar lebih dikenal hingga ke ranah internasional, dengan mengelola baik sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya.
“Kami memang berjuang terus untuk memberikan yang terbaik bagi wisatawan. Kami berkembang dan peningkatan 2016 ke 2017 itu 45 persen. Tingkat kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Nah memang kami mempunyai keunggulan di panorama, kemudian keunggulan di budaya,” ucap Rapidin saat acara kunjungan Iriana Joko Widodo di Kab. Samosir (18/4).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa peningkatan infrastruktur ini nantinya diharapkan akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan yang datang berkunjung.
“Orang tidak akan mau datang kalau jalan rusak,orang tidak mau datang kalau sarana prasarana tidak lengkap, seperti perhotelan dan sebagainya. Jadi kita berusaha menyebar objek wisata ini sehingga yang datang semua kesini tidak membosankan di satu tempat. Sehingga durasi dia tinggal di sini lebih lama, ini yang kami harapkan,” ucap Rapidin.
Dari data yang dihimpun kumparan, Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia dan merupakan hasil tanah jatuh akibat letusan vulkanik atau yang biasa disebut kaldera dari sebuah gunung api super (supervolcano) Toba yang meletus sekitar 74 ribu tahun yang lalu. Kemudian lahirlah sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba memiliki luas 1.130 kilometer persegi dengan kedalaman 550 meter.
ADVERTISEMENT
Jika wisatawan memilih untuk menikmati Danau Toba dari Pulau Samosir, maka ia harus merogoh kocek mulai dari harga Rp 5.500 sampai dengan Rp 50 ribu sebagai ongkos untuk menyebrang ke Pelabuhan Penyeberangan Tomok, Kab. Samosir menggunakan kapal feri dari pelabuhan yang salah satunya ada di Kota Parapat.
Di sekitar daerah Danau Toba, terdapat banyak penginapan yang membuat wisatawan dapat bermalam ketika ingin menghabiskan waktu wisatanya lebih lama. Harganyapun variatif, tergantung fasilitas yang disediakan. Semakin lengkap fasilitasnya, maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan.
Tak hanya sebagai tempat wisata, Danau Toba juga merupakan sumber kehidupan warga sekitarnya. Mulai dari tempat tinggal sampai dengan sebagai tempat untuk mencari nafkah. Bahkan tidak sedikit warga yang memancing ikan untuk konsumsi harian.
ADVERTISEMENT
Seperti James (28), ia terlihat memancing di tepi Danau Toba mulai sejak matahari memaparkan sinarnya di ufuk Timur.
“Enggak apa-apa, saya suka aja mancing di sini. Kalau dapat, lumayan untuk makan, kan,” ucapnya kepada Kumparan di tepi Danau Toba.