Daniel Johan Tegaskan Hanya Muktamar PKB di Bali yang Sah

30 Agustus 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKB, Daniel Johan saat diwawancarai wartawan di Hotel Swiss-Belinn Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/8).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKB, Daniel Johan saat diwawancarai wartawan di Hotel Swiss-Belinn Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/8). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik internal PKB masih terus bergulir perihal adanya Muktamar PKB tandingan, usai digelarnya Muktamar PKB di Bali.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKB Daniel Johan secara tegas mengatakan Muktamar yang sah dilakukan adalah Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024 lalu.
"Ya, satu-satunya Muktamar PKB yang sah, hanya satu, itu Muktamar di Bali. Dan itu sudah menghasilkan keputusan secara sah dan legal yang dijamin oleh konstitusi, sehingga di luar itu adalah ilegal dan bertentangan dengan konstitusi," ujar Daniel kepada wartawan di Hotel Swiss Bell Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/8).
Menurut Daniel, tak ada gejolak di tingkat DPW hingga ranting PKB. Semua solid.
"Tidak, tidak ada yang khawatir, kita semua solid. Seluruh ranting, seluruh DPC, seluruh DPW semuanya solid," ucap Daniel.
"Satu suara dan termasuk berani, kami tegak lurus akan mengamankan dan sesuai dengan amanat Muktamar," tambahnya.
Sejumlah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengikuti penutupan Muktamar VI PKB di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (25/8/2024). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Sebelumnya Mantan Sekjen PKB Lukman Edy juga telah melayangkan gugatan hasil Muktamar PKB ke Kemenkumham. Alasannya, hasil Muktamar tersebut cacat prosedur.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Daniel mengaku konstitusi di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
"Kita meyakini konstitusi yang ada di Indonesia akan berjalan dengan baik. Sesuatu yang berjalan sesuai dengan konstitusi harus kita rawat dengan baik, karena kalau enggak nanti Indonesia akan rusak ke depan," tuturnya.
"Saya enggak memikirkan ke sana, karena buat kami yang berjalan saat ini adalah hasil yang kuat, hasil yang sah, hasil yang tegas," pungkasnya.