Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Danrem Serang Sebut 2 Oknum TNI Sedang Mabuk saat Keroyok Pria hingga Tewas
21 April 2025 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pada Senin, 16 April 2025, terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh 2 oknum TNI (dan 2 sipil) terhadap warga sipil bernama Fahrul Abdillah (29 tahun).
ADVERTISEMENT
Korban Fahrul sempat mengalami kritis karena luka parah di sekujur tubuhnya dan sempat menjalani perawatan intensif selama 4 hari di RSUD Banten hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Jumat pagi, 18 April 2025.
Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 064/Maulana Yusuf Serang Brigjen Inf, Andrian Susanto, mengungkapkan bahwa 2 oknum TNI dan 2 warga sipil sedang dalam keadaan mabuk saat melakukan pengeroyokan terhadap Fahrul.
Menurut Andrian, hal itu diketahui dari pengakuan para tersangka saat menjalani pemeriksaan di Denpom III/4 Serang. Oleh sebab itu, tes urine pun akan dilakukan terhadap para tersangka oknum TNI tersebut.
"Jadi saya perlu sampaikan, untuk motif ini dipengaruhi oleh adanya minuman keras. Kemudian kita juga mendalami apakah pelaku-pelaku baik dari TNI AD ada indikasi narkoba atau tidak," kata Andrian kepada awak media di Mako Korem 064/Maulana Yusuf Serang, Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
"Sementara ini awalnya adalah dari penggunaan minuman keras," kata Andrian.
Diakui Andrian, kedua oknum TNI yang terlibat dalam pengeroyokan merupakan anggota Korem 064/Maulana Yusuf Serang yang bertugas di satuan Denma (Detasemen Markas) berpangkat Pratu.
"Jadi untuk 2 anggota TNI yang sudah menjadi tersangka inisialnya Pratu MI dengan Pratu FS sebagai anggota Denma Korem," ujarnya.
Awal Mula
Korban awalnya sedang nongkrong bersama teman-temannya di lokasi kejadian. Sampai akhirnya ada teman korban datang menggunakan mobil Honda Jazz.
Tak berselang lama, tiba-tiba sebuah mobil menyusul datang. Penumpangnya yang berjumlah 4 orang (2 oknum TNI, 2 sipil) langsung turun dari mobil dan menanyakan keberadaan teman korban.
"Jadi mereka itu ngejar kawan kami yang datang pakai mobil Honda Jazz itu, mereka (para pelaku) datang mencari kawan kami itu. Kalau dia (korban) tidak tahu apa-apa sebenarnya," ujarnya, Jumat (18/4).
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, situasi semakin panas ketika para pelaku terus menanyakan keberadaan teman korban. Di situ sempat terjadi pemukulan ke salah satu teman korban lainnya hingga akhirnya terjadi keributan.
Keributan ini yang akhirnya memicu korban mengalami luka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.