Dapat Izin dari BPOM, RSUD dr Sardjito Kini Bisa Produksi Plasma Darah

5 Desember 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan CPOB UTD RSUP Dr. Sardjito. Foto: BPOM
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan CPOB UTD RSUP Dr. Sardjito. Foto: BPOM
ADVERTISEMENT
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan sertifikat kelayakan produksi fraksionasi plasma darah untuk RSUD dr Sardjito. Dengan sertifikat ini, RSUD Sardjito diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam penanganan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Percepatan sertifikasi CPOB [Cara Pembuatan Obat yang Baik] terus kita upayakan bagi UTD-UTD [Unit Transfusi Darah] potensial untuk mencukupi kebutuhan bahan baku plasma.” kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam keterangannya dikutip, Minggu (5/12).
Penny telah menyerahkan secara langsung sertifikat CPOB kepada UTD Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta pada Kamis (2/12) yang merupakan UTD rumah sakit pertama yang mendapatkan Sertifikat CPOB di Indonesia.
Penyerahan CPOB UTD RSUP Dr. Sardjito. Foto: BPOM
“Pencapaian membanggakan oleh UTD RSUP Dr. Sardjito ini mematahkan anggapan bahwa selama ini CPOB dianggap sulit untuk diterapkan di rumah sakit,” jelasnya.
“Penyerahan sertifikat CPOB hari ini menjadi bukti bahwa CPOB juga dapat diterapkan di UTD rumah sakit dan diharapkan akan memberikan pengaruh positif dan mendorong UTD rumah sakit yang lain untuk bersama-sama menerapkan CPOB.” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Penyerahan CPOB UTD RSUP Dr. Sardjito. Foto: BPOM
Lebih lanjut, Penny berharap UTD RSUP Dr. Sardjito dapat secara konsisten menerapkan CPOB untuk dapat memberikan pelayanan darah bagi masyarakat dan untuk menyediakan plasma darah yang berkualitas.
“Diharapkan komponen darah yang dihasilkan oleh UTD RSUP Dr. Sardjito secara konsisten selalu terjamin mutunya dan berkomitmen kuat untuk senantiasa menerapkan CPOB dalam setiap proses pembuatannya, sehingga mampu memberikan pelayanan darah dan komponen darah yang baik bagi masyarakat serta kedepannya dapat menyediakan bahan baku plasma darah yang berkualitas sebagai bahan baku produk medisinal derivat plasma, seperti albumin dan immunoglobulin.” pungkasnya.
Penyerahan CPOB UTD RSUP Dr. Sardjito. Foto: BPOM
Untuk diketahui, saat ini UTD RSUP Dr. Sardjito telah dipercaya oleh World Health Organization (WHO) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) sebagai Center of Excellence (CoE) dalam program Blood Screening and Processing Centralization through Development of "Center of Excellence".
ADVERTISEMENT
Selain itu, UTD RSUP Dr. Sardjito juga berpartisipasi aktif dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan melakukan pengambilan plasma konvalesen COVID-19.
Hingga saat ini, telah ada 19 UTD yang tersertifikasi CPOB, termasuk UTD RSUP Dr. Sardjito di Indonesia. Kepala Badan POM berharap jumlah UTD yang tersertifikasi CPOB akan terus bertambah sehingga mampu mencukupi kebutuhan fraksionasi plasma baik dengan toll manufacturing maupun produksi secara lokal di Indonesia.
Badan POM berkomitmen penuh untuk mengawal proses kemandirian produk darah ini dalam bentuk pembinaan, asistensi dalam pemenuhan persyaratan agar dihasilkan produk yang aman, berkhasiat, dan bermutu.