Dapat Izin dari BPOM, Vaksin Zifivax Belum Akan Dipakai Vaksinasi di RI

8 Oktober 2021 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi memberikan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) kepada vaksin COVID-19 dengan merek Zifivax buatan China.
ADVERTISEMENT
Dari hasil uji klinis, efikasi vaksin dengan platform protein subunit ini mencapai 81,71%. Selain itu, Zifivax juga disuntikkan sebanyak 3 dosis dengan interval 1 bulan.
Vaksin corona buatan Anhui Zhifei Longcom Pharmaceutical, China, telah mendapat EUA BPOM dengan merek Zifivax. Foto: dok Kemlu.go.id
Terkait dengan penerbitan EUA, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan sampai dengan saat ini pemerintah belum ada rencana untuk menggunakan vaksin ini dalam waktu dekat.
"Belum [digunakan] kalau digunakan program pemerintah," kata Nadia kepada kumparan, Jumat (8/10).
Akan tetapi, ia tak menutup kemungkinan vaksin ini nantinya dapat digunakan oleh pemerintah. Sebab, sudah ada EUA yang dikeluarkan oleh BPOM.
"Bisa saja karena, kan, sudah ada EUA jadi bisa beredar di Indonesia," lanjutnya.
Kepala BPOM Penny K. Lukito resmi memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin COVID-19 merek Zifivax, Kamis (7/10). Foto: YouTube/BPOM RI
Vaksin Zifivax ini merupakan vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China, yang kemudian dilakukan transfer teknologi ke perusahaan Indonesia, yakni PT JBio.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, vaksin ini rencananya akan diproduksi di Indonesia bekerja sama dengan PT Jakarta Bio Pharmaceutical Industry (Jbio) dalam tahun ini.
Ground Breaking Ceremony pembangunan gedung PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) di Cikande, Serang, pada November 2020. Foto: BPOM
Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Lukito berharap vaksin Zifivax ini bisa dimanfaatkan juga sebagai booster.
"Zifivax punya potensi untuk vaksin booster, demikian juga vaksin-vaksin lain yang akan segera uji klinis, akan launching uji klinik fase 1. Tapi pengembangannya di Indonesia akan segera launching dan harapannya bisa jadi potensi vaksin booster ke depan," kata Penny dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10).
Untuk saat ini, pemerintah telah dan akan menggunakan empat vaksin untuk program vaksinasi nasional, yaitu Sinovac, Novavax, Pfizer, dan AstraZeneca. Indonesia juga menerima hibah vaksin Sinopharm dan Moderna dari negara sahabat.
ADVERTISEMENT
----------
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews