Dapat Lampu Hijau dari Biden, Ukraina akan Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh

18 November 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Joe Biden , Kamis (7/11/2024). Foto:  SAUL LOEB/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden , Kamis (7/11/2024). Foto: SAUL LOEB/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan izin bagi Ukraina menyerang Rusia memakai rudal jarak jauh. Laporan itu disampaikan seorang pejabat AS kepada kantor berita, AFP, Minggu (17/11).
ADVERTISEMENT
Sebelum AFP, laporan mengenai restu Biden pertama kali dilaporkan media The New York Times dan Washington Post. Kemudian, pejabat tinggi AS yang namanya dirahasiakan kepada AFP mengamini laporan dua media itu.
Pejabat AS itu menyatakan, izin dari Biden adalah respons pengiriman tentara Korut ke Ukraina. Pasukan Korut membantu tentara Rusia berperang di sana.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersalaman di Konferensi NATO di Washington DC, Kamis (11/7/2024). Foto: X/@ZelenskyyUa
Sampai saat ini juru bicara Kemlu AS, Gedung Putih sampai Pentagon masih bungkam perihal lampu hijau dari Biden, demikian dikutip dari AFP.
Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali menekan AS agar mengizinkan negaranya menggunakan Army Tactical Missile System (ATACMS) untuk menyerang Rusia. ATACMS adalah rudal jarak jauh yang punya jarak tempuh maksimal 160 kilometer.
Sebelumnya, pejabat AS yang juga namanya dirahasiakan percaya penggunaan ATACMS hanya akan memberikan sedikit pengaruh bagi Ukraina.
ADVERTISEMENT
AS ingin pula memastikan bahwa persediaan rudal jarak jauh mereka untuk kebutuhan pribadi tak akan habis.
Ukraina sebenarnya sudah memiliki rudal jarak jauh yang diberikan Prancis dan Inggris. Akan tetapi kedua negara itu melarang Ukraina memakai itu untuk menyerang Rusia dan penggunaannya harus ada izin dari AS.
Presiden Rusia Vladimir Putih pun pernah menyebut, jika ada ATACMS menghantam maka negaranya siap perang melawan NATO.
Sementara itu, kehadiran tentara Korut di Rusia yang menjadi alasan lampu hijau Biden bermula dari laporan intelijen AS. Mereka memperkirakan sebanyak 10 ribu tentara Korut sudah berada di Ukraina.