Dapat Program RJIT, Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat

28 Maret 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani mengairi sawah. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani mengairi sawah. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
Petani di Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, mendapatkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
ADVERTISEMENT
Program yang digulirkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) itu sukses membuat sektor pertanian di Kabupaten Sekadau berkembang pesat.
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, air harus selalu tersedia dan berjalan dengan baik dalam sistem pertanian, karena menjadi indikator pertumbuhan pertanian. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting.
"Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air," kata SYL.
Untuk itu, perlu penataan air sekundernya, primernya, tersiernya, dan kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen raya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) di pematang sawah saat meninjau lahan pertanian di area persawahan Desa Blang Miro, Simpang Tiga, Aceh Besar, Aceh, Jumat (4/3/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
Sementara itu, Dirjen PSP Kementan Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang," kata Ali.
Ali berharap, program RJIT dari Kementan dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
“Kegiatan ini (RJIT) bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A, Poktan, atau Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi," jelas Ali.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. Foto: Dok. Kementan
Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto memaparkan, program RJIT yang diberikan Kelompok Tani Lubuk Terutung sudah rampung seratus persen.
"Untuk spesifikasi teknis panjang saluran 66,4 meter, lebar penampang luar 30 cm, tinggi kedalaman penampang dalam 75 cm. Untuk pintu bangunan konservasi air lebar 40 cm, tinggi 1,50 cm dan tebal 3 cm," rincinya.
ADVERTISEMENT
Program RJIT ini mengairi lahan seluas 25 hektar dengan produktivitas hasil panen 5,7 ton per hektar.